Rahayu Saraswati, Keponakan Prabowo yang Aktif sebagai Juru Kampanye Perubahan Iklim
Presentasi ke Kalangan Pengusaha, Manfaatkan Jaringan Orang Tua
Rabu, 12 Januari 2011 – 07:17 WIB
Sambil memperbaiki posisi selendang yang menyelip di leher, Sara menuturkan tidak bisa menjalankan seabrek kegiatan tersebut dengan menggunakan sepeda angin atau sepeda onthel. Meskipun, sepeda itu menjadi alat transportasi yang ramah lingkungan. "Karena itu, agar tak banyak orang yang pakai mobil pribadi, di Jakarta harus ada transportasi masal yang nyaman," ujar dia.
Dia menyebutkan, perkembangan Jakarta sebagai salah satu kota metropolitan masih kalah oleh kota-kota di beberapa negara berkembang lain. Di antaranya, New Delhi dan Mumbai di India. "Mereka sudah punya MRT (mass rapid transportation, Red)," jelas Sara. Dia berharap, perkembangan transportasi itu bisa ditularkan ke Indonesia. Menurut dia, pemerintah punya kekuatan untuk mewujudkannya.
Sara juga menjelaskan, ada beberapa kebiasaan baru yang bakal dikerjakannya. Semuanya dilakukan demi misi menjaga bumi dari ancaman perubahan iklim. Salah satunya, tidak membiarkan lubang colokan listrik digunakan tanpa manfaat. "Jika TV mati, harus saya cabut kabel listriknya," papar artis yang juga aktif dalam gerakan anti perdagangan manusia tersebut. Itu dia lakukan untuk menghemat energi listrik.
Selain itu, jika sudah dikaruniai anak, Sara bakal mengenalkan hewan-hewan khas yang tinggal di kawasan dingin atau bersalju. Misalnya, beruang kutub dan penguin. "Biar anak saya nanti tanya terus kepada bapaknya, bagaimana kondisi hewan-hewan itu," ucap Sara, lalu tertawa lepas. Motivasi di balik pengenalan tersebut, anaknya nanti bisa prihatin terhadap pemanasan global yang mengancam kehidupan hewan-hewan tersebut. (c11/kum)
Darah pengusaha yang mengalir di tubuh Rahayu Saraswati tak lantas membuatnya terjun ke dunia bisnis. Tapi, dia malah larut dalam dunia hiburan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara