Rahayu Saraswati: Pembangunan Manusia di Era Jokowi Lemah

Pemerintahan Joko Widodo memiliki tingkat penurunan jumlah penduduk miskin paling lambat sejak hampir dua dekade terakhir yakni 0,51 juta jiwa per tahun.
Angka ini lebih lambat ketimbang dua periode masa jabatan presiden Susilo Bambang Yudhoyono yakni 0,72 juta per tahun di periode pertama dan 0,96 juta jiwa per tahun di periode kedua.
"Kecepatan penurunan kemiskinan pemerintahan ini juga kalah dengan Bu Megawati yakni 0,57 juta, apalagi dengan Gus Dur yang mencapai 5,05 juta jiwa per tahun," ujarnya.
Sara mengatakan, Prabowo- Sandi telah menyiapkan sejumlah program untuk mengatasi hal tersebut. Dia memastikan pembangunan akan berjalan di semua sektor secara berkesinambungan.
"Pembangunan semua sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Termasuk soal bantuan sosial di mana kelemahan kita adalah soal tidak akuratnya data penerima, itu harus kita bereskan dalam waktu cepat," tegasnya.
Pembangunan multidimensi tersebut mendesak segera dilakukan guna menghadapi bonus demografi 2030.
Pembangunan itu melibatkan perbaikan gizi anak-anak, peningkatan sistem pendidikan, penguatan ketahanan energi (terutama terbarukan) dan sistem pertahanan, serta kebijakan mengatasi masalah lingkungan.
"Multidimensi pembangunan bangsa harus menjadi prioritas, bukan single dimensi seperti yang saat ini berjalan yakni infrastruktur. Kita harus segera berbenah dengan tepat dan Prabowo-Sandi sebagai Presiden dan Wakil Presiden mampu menjawab tantangan dengan solusi yang sesuai," tutupnya. (dil/jpnn)
Politikus Gerindra Rahayu Saraswati kecewa dengan kinerja pemerintahan Joko Widodo dalam hal pembangunan manusia
Redaktur & Reporter : Adil
- PSI Paling Dekat dengan Jokowi, Wajar Mengadopsi Partai Super Tbk
- PSI Adopsi Ide Partai Super Tbk Jokowi, Ini Kata Pakar soal Dampaknya
- Siap Bergabung, Bara JP Nilai Partai Super Tbk ala Jokowi Punya Potensi Besar
- Survei LPI, Boni Hargens: Jokowi Tepat Jadi 'Penasihat Agung' Presiden Prabowo
- PSI Perorangan Kendaraan Politik Anyar Jokowi? Pakar Bilang Begini
- Sebut Partai Perorangan Sudah Diadopsi, Jokowi Ingin Membesarkan PSI?