Rahmat Bastian: Perlu Intelijen Kuat untuk Menumpas KKB

jpnn.com, JAKARTA - Pasukan TNI dan Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi masih terus memburu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, yang kini sudah masuk kategori teroris.
Dukungan luas datang dari masyarakat termasuk kalangan politisi, agar TNI dan Polri segera menumpas tuntas gerakan yang juga disebut sebagai Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) itu.
Pasalnya, kelompok tersebut terus menebar teror kepada masyarakat di Papua.
Meski ada juga yang kontra dengan penumpasan itu atas nama Hak Asasi Manusia (HAM).
Ketua Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat Peduli Bangsa Nusantara (DPP PBN) Rahmat Bastian juga ikut mendukung TNI dan Polri.
Terlebih, Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah (Kabinda) Papua Mayjen TNI (Anumerta) I Gusti Putu Danny Karya Nugraha gugur pada Minggu (25/4) saat baku tembak dengan KKSB.
“Ditambah lagi, anggota KKSB Papua juga melakukan pembunuhan terhadap warga, guru, siswa, dan kepala sekolah, serta membakar sekolah dan rumah kepala suku serta kegiatan teror lainnya,” ujar Rahmat Bastian dalam keterangannya, Kamis (29/4).
Rahmat Bastian mengatakan, butuh intelijen yang lebih kuat dan lebih gesit agar mampu mengantisipasi gerak-gerik KKSB.
Ketua Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat Peduli Bangsa Nusantara (DPP PBN) Rahmat Bastian mendukung TNI dan Polri menumpas KKB.
- Komnas HAM Kecam KKB yang Bunuh Pendulang Emas di Papua
- Mabes TNI Tuding KKB yang Bantai Pendulang Emas Lakukan Propaganda
- Budi Gunawan: Pemerintah Mengutuk Aksi KKB yang Menewaskan 11 Pendulang Emas
- Tim Gabungan Evakuasi 2 Jasad Korban Pembantaian KKB di Yahukimo
- 11 Pendulang Emas Tewas Diserang KKB Papua, Pemerintah Fokus Evakuasi Korban
- Budi Gunawan Kutuk Aksi KKB Membantai 11 Pendulang Emas di Yahukimo