Rahmat 'Peypers' Hidayat, dari Belanda Menemui Ibu Kandung di Lamongan
Berkat Cerita Sukses Kawan Senasib di Jogja
Selasa, 03 Agustus 2010 – 08:19 WIB
SETELAH 33 tahun berpisah, Rahmat Hidayat akhirnya bertemu sang ibu kandung, Siti Rofiah, kemarin (2/8). Inilah bukti cinta kasih seorang anak kepada ibunya, kendati mereka dipisahkan jarak yanga sangat jauh. Rahmat kini hidup di Belanda, sedangkan ibunya tinggal di Lamongan, Jawa Timur.
B. FEBRIANTO, Lamongan
B. FEBRIANTO, Lamongan
Kemarin siang, sekitar pukul 11.00, Siti Rofiah kaget. Tak seperti biasa, Lurah Sidokumpul, Kecamatan Lamongan, Bakti Aprianto tiba-tiba menghampiri Siti di rumahnya di Perumahan Jetis Indah untuk diajak ke rumah saudara Siti di Jl Kyai Amin 44, Lamongan. Di rumah sederhana tersebut, rupanya sudah menunggu tiga pemuda dan seorang wanita yang tampak "asing" bagi Siti. Setelah duduk dan diperkenalkan satu per satu tamunya, mata Siti langsung berkaca-kaca saat menatap wajah Rahmat Hidayat, salah seorang tamu itu.
Tak lama kemudian, Siti tak bisa menahan tangis. Wanita 55 tahun tersebut sesenggukan sambil memegang erat tangan pemuda ganteng yang wajahnya mirip dirinya itu. Dua tangan ibu dan anak tersebut terus berpegangan seakan tidak mau lepas lagi.
Meski begitu, kecanggungan tetap terlihat di antara ibu dan anak yang sudah berpisah ketika si anak masih bayi. Siti maupun Rahmat hanya bisa bertatapan mata, lalu berjabat tangan sebelum akhirnya tangis Siti pecah. Pertemuan itu bertambah mengharukan karena keduanya hanya bisa mengungkapkan dengan bahasa tubuh dan perasaan masing-masing.
SETELAH 33 tahun berpisah, Rahmat Hidayat akhirnya bertemu sang ibu kandung, Siti Rofiah, kemarin (2/8). Inilah bukti cinta kasih seorang anak kepada
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408