Rahmat 'Peypers' Hidayat, dari Belanda Menemui Ibu Kandung di Lamongan
Berkat Cerita Sukses Kawan Senasib di Jogja
Selasa, 03 Agustus 2010 – 08:19 WIB
Ya, kendati Siti dan Rahmat mempunyai pertalian darah yang sangat dekat, mereka sudah berpisah 33 tahun sejak Rahmat diadopsi keluarga Franh dan dibawa ke Belanda. Rahmat pun kini sudah berkebangsaan Belanda dengan nama Peypers. Meski begitu, guratan wajah Rahmat tetap memperlihatkan cetakan wajah ibunya. Yang tampak berbeda, Rahmat terlihat lebih terawat. Kulitnya putih bersih. Laki-laki yang masih melajang tersebut juga tinggi kekar. Tingginya sekitar 175 cm. Penampilan fisik itu berbeda dengan tiga adik kandung Rahmat yang umumnya berkulit cokelat dan lebih pendek.
"Saya sangat bahagia. Seperti mimpi saja. Selama ini saya sudah tidak punya bayangan bisa bertemu anak saya lagi. Ternyata, Gusti Allah mempertemukan saya dengan Rahmat?," tutur Siti terbata-bata.
Rahmat yang dibicarakan tampak kebingungan. Dia seperti ingin mengucapkan kata-kata, tapi kesulitan. Dia hanya bisa berbahasa Belanda. Maka, yang terlihat kemudian, hanya mata Rahmat yang berkaca-kaca ketika menatap wajah ibunya. Orang-orang yang menjadi saksi pertemuan itu pun ikut terharu. Terlebih ketika Siti menemukan bukti fisik yang dimiliki anaknya itu. "Saya yakin dia anak saya dari wajah dan kakinya yang cacat. Tapi, yang lebih meyakinkan lagi adalah hati saya ini," ujar wanita berjilbab itu.
Tak lama kemudian, Rahmat alias Peypers juga mengungkapkan kegembiraannya bisa bertemu ibu yang telah melahirkan dirinya ke dunia. "Saya sangat bahagia. Usaha saya mencari ibu tidak sia-sia," ungkap Rahmat kepada ibunya melalui penerjemah, Dita Handayani. "Saya akan mengajak orang tua angkat saya di Belanda untuk bertemu dengan ibu saya ini di Lamongan," tambah guru matematika di Kota Veenendaal, sekitar satu jam perjalanan dari Amsterdam, ibu kota Belanda.
SETELAH 33 tahun berpisah, Rahmat Hidayat akhirnya bertemu sang ibu kandung, Siti Rofiah, kemarin (2/8). Inilah bukti cinta kasih seorang anak kepada
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408