Rahmat Shah, Dengan Kocek Sendiri Bikin Museum Satwa Liar Terbesar di Asia
Tiap Bulan Nombok Puluhan Juta Rupiah
Rabu, 23 Maret 2011 – 08:08 WIB
Jawa Pos yang berkunjung ke tempat itu pekan lalu berkesempatan menelusuri bagian per bagian koleksi museum. Jika dilakukan tanpa terburu-buru, wisata satwa awetan itu membutuhkan waktu 1,5 jam sampai 2 jam untuk bisa mengunjungi setiap bagian museum.
Termasuk salah satu sudut museum yang diberi title Night Safari. Di sana dihadirkan suasana kehidupan satwa liar saat malam. Yang memberikan kesan spesial, ruangan seluas sekitar 100 meter persegi tersebut dilengkapi tata suara dan cahaya yang sangat mendukung. Benar-benar mirip suasana hutan saat malam yang mencekam.
Membangun museum dan galeri yang masih menjadi satu-satunya di Asia itu, seperti yang bisa dinikmati sekarang, tentu tidak dengan simsalabim. Rahmat harus rela menjual kebunnya di Padang demi merealisasikan cita-cita yang sudah dipendam cukup lama itu.
Ayah Raline Rahmat Shah, Putri Indonesia Favorit 2008, tersebut enggan menyebutkan pasti dana yang telah dikeluarkan untuk membangun Rahmat International Wildlife Museum & Gallery itu. Pengusaha yang juga anggota DPD dari Sumut tersebut hanya mengungkapkan, kalau ditotal, setidaknya dana yang dibutuhkan mencapai miliaran rupiah.
Saking cintanya kepada dunia binatang, Rahmat Shah rela mengeluarkan uang hingga miliaran rupiah untuk membangun museum dan galeri satwa liar. Koleksinya
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara