Rai Bangsawan; Dari Konsultan Bergaji Gede, lalu Jadi Petani Kangkung dan Kopi
Pernah Hampir Mati Dua Kali karena Diteror Preman Pupuk
Senin, 06 Juni 2011 – 08:08 WIB

Rai Bangsawan; Dari Konsultan Bergaji Gede, lalu Jadi Petani Kangkung dan Kopi
Semula Rai Bangsawan adalah konsultan perusahaan asing bergaji lumayan besar; Rp 70 juta per bulan. Karena prihatin dengan pertanian di Bali, dia pun banting setir menjadi petani kangkung, lalu menjadi petani kopi. Kini, setelah 15 tahun, dia menuai sukses. Kopi olahannya bersertifikasi internasional dan diekspor hingga ke Eropa.
NANANG HARTOYO, Denpasar
RAI Bangsawan tidak pernah bisa melupakan peristiwa 15 tahun lalu ketika memutuskan untuk menjadi petani. Kala itu, beberapa temannya menyebut dia gila. Sebab, demi menjadi petani, Rai rela meninggalkan pekerjaannya sebagai konsultan sebuah perusahaan asing. Di perusahaan asing itu dia digaji Rp 70 juta per bulan.
"Saya memutuskan menjadi petani karena prihatin," kata pria 36 tahun itu ditemui di rumahnya di kawasan Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Keprihatinan Rai tepercik ketika (15 tahun lalu) dia menyaksikan banyaknya kiriman sayur-mayur dan buah-buahan di kargo Bandara Ngurah Rai yang akan masuk ke Bali.
Yang aneh, menurut Rai kala itu, aneka sayuran dan buah-buahan tersebut justru berasal dari daerah kering seperti Flores, NTT. Tidak sedikit juga buah-buahan justru datang dari luar negeri. "Saya prihatin. Mengapa Bali yang punya alam dan lahan yang sangat mendukung untuk pertanian justru harus mendatangkan sayuran dan buah-buahan dari luar," katanya. Sejak saat itulah, Rai memutuskan menjadi petani.
Semula Rai Bangsawan adalah konsultan perusahaan asing bergaji lumayan besar; Rp 70 juta per bulan. Karena prihatin dengan pertanian di Bali, dia
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu