Rai Bangsawan; Dari Konsultan Bergaji Gede, lalu Jadi Petani Kangkung dan Kopi

Pernah Hampir Mati Dua Kali karena Diteror Preman Pupuk

Rai Bangsawan; Dari Konsultan Bergaji Gede, lalu Jadi Petani Kangkung dan Kopi
Rai Bangsawan; Dari Konsultan Bergaji Gede, lalu Jadi Petani Kangkung dan Kopi
Sesungguhnya, kata dia, menjadi petani, khususnya di Bali, adalah hal yang sangat menguntungkan. Namun, banyak orang yang belum menyadari potensinya. Selama ini banyak orang di Bali yang lebih suka pergi ke kota dan meninggalkan tanah di desanya sehingga banyak lahan pertanian terbengkalai.

Rai mengatakan, banyak potensi yang belum tergarap yang harus dilihat oleh orang Bali. "Karena banyak lahan pertanian terbengkalai, dan kalau pun ada, nggak digarap secara serius, Bali harus mendatangkan sayuran dan buah-buahan dari luar," paparnya. 

Menurut dia, untuk menjadi petani yang berhasil, selain ketekunan, dibutukan tiga hal. Yakni, pelatihan, manajerial, dan ada orang yang mempromosikan. "Petani itu seperti petinju. Harus ada pelatih, manajer, dan promotonya," tegasnya. Tanpa semua itu, sulit menjadi petani yang memiliki produk bermutu baik dan nilai tawar yang tinggi.

Rai juga melihat, pertanian organik saat ini hanya dikonsumsi orang-orang yang berduit. Padahal, biaya bertani organik sesungguhnya lebih kecil daripada pertanian konvensional.

Semula Rai Bangsawan adalah konsultan perusahaan asing bergaji lumayan besar; Rp 70 juta per bulan. Karena prihatin dengan pertanian di Bali, dia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News