Rai Bangsawan; Dari Konsultan Bergaji Gede, lalu Jadi Petani Kangkung dan Kopi

Pernah Hampir Mati Dua Kali karena Diteror Preman Pupuk

Rai Bangsawan; Dari Konsultan Bergaji Gede, lalu Jadi Petani Kangkung dan Kopi
Rai Bangsawan; Dari Konsultan Bergaji Gede, lalu Jadi Petani Kangkung dan Kopi
Hijrahnya Rai dari kangkung ke kopi berawal dari keprihatinannya terhadap proses produksi kopi yang salah kaprah. Dia melihat, selama ini petani setelah memanen kopi membiarkan penenannya itu menjadi hitam. Itu disebabkan fermentasi jamur. Akibatnya, rasa kopi yang sebenarnya menjadi berkurang dan berkualitas rendah.

Untuk itu, Rai memperbaiki proses produksi tersebut. Yakni, segera mengupas dan menjemur kopi setelah dipanen. Dengan begitu, kopi yang yang dihasilkan itu berkualitas premium. "Kami melakukan sistem wash processing," tambah pria lulusan Fakultas Ekomoni Universitas Warmadewa itu. Dengan proses tersebut, kopi yang dihasilkan memiliki kualitas nomor satu. 

Kopi olahan Rai lantas diberi nama merek: Bali Exotic Beans. Melalui merek itu, Rai berhasil meraih sertifikasi dari 4C Association, yakni lembaga sertifikasi kopi internasional dari Jerman. "Selama ini saya belum pernah melihat produk lain berlebel  4C Association di supermarket," ungkapnya.

Dengan sertifikat tersebut, kopi Rai dapat bersaing dengan produk internasional lainnya. Terutama di pasaran Eropa. Bahkan, dengan bendera Bali Exotic Beans, kopinya sudah diekspor ke Australia dan beberapa negara Eropa seperti Belanda dan Jerman.

Semula Rai Bangsawan adalah konsultan perusahaan asing bergaji lumayan besar; Rp 70 juta per bulan. Karena prihatin dengan pertanian di Bali, dia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News