Raih 10 Emas, Indonesia Juarai Lomba Matematika
Selasa, 03 November 2009 – 23:31 WIB
JAKARTA - Mendiknas Mohammad Nuh menilai bahwa kemampuan anak didik di sekolah-sekolah di bidang matematika sudah mulai merata. Baik itu berdasarkan ukuran sekolah maupun wilayahnya. Untuk diketahui, dalam kompetisi yang diselenggarakan untuk ketiga kalinya ini, Indonesia mengirim sebanyak lima tim. Mereka terdiri dari tiga orang ketua tim, lima wakil ketua dan 19 orang siswa. Hasilnya, mereka ternyata sukses meraih 8 medali emas, 7 perak dan 4 perunggu untuk kategori Individual Competition. Sementara itu untuk kategori Team Competition, tim Indonesia pun berhasil mengumpulkan 2 emas, 2 perak dan 1 perunggu. Walhasil, total medali yang didulang tim Indonesia berjumlah 10 emas, 9 perak dan 5 perunggu.
"Alhamdulilah, siswa kita berhasil meraih juara umum dalam kompetisi di India. Para pemenangnya berasal dari berbagai wilayah dan asal sekolah. Setidaknya kondisi ini menandakan kalau kemampuan siswa di bidang matematika mulai merata," kata Mendiknas, dalam jumpa pers penerimaan para pemenang Lomba Matematika Tingkat Internasional untuk jenjang pendidikan dasar atau "3rd Wizards At Mathematics International Competition" (WIZMIC) 2009, Selasa (3/11).
Lebih lanjut dikatakan M Nuh, pemerataan di bidang pendidikan memang menjadi salah satu agenda yang akan diteruskan ke depan. "Prinsipnya, pendidikan itu harus merata dan tidak ada diskriminasi," katanya lagi.
Baca Juga:
JAKARTA - Mendiknas Mohammad Nuh menilai bahwa kemampuan anak didik di sekolah-sekolah di bidang matematika sudah mulai merata. Baik itu berdasarkan
BERITA TERKAIT
- Mengenal Jurusan Keperawatan, Ini Prospek Karier dan Peluangnya di Masa Depan
- Bea Cukai Membekali Ilmu Kepabeanan Kepada Puluhan Pelajar SMK di Daerah Ini
- Babak Final Spelling Bee Competition Besutan EF Kids & Teens Digelar Minggu Depan
- Puluhan Tahun Digaji Seadanya, Guru Honorer di Jawa Barat Menjerit
- Bantu Siswa di Kaldera Toba, PGTS dan GO Buka Program Bimbel Persiapan Masuk PTN 2025
- Mitigasi Inklusif Kolaboratif Organisasi Jadi Model Ideal Hadapi Bencana Nonalam Pandemi