Raih Kontrak Hulu Migas USD2,54 M
Selasa, 12 Maret 2013 – 06:14 WIB
JAKARTA – Sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) meraih kontrak pengadaan barang dan jasa di industri hulu minyak dan gas periode 2010 hingga Januari 2013 sekitar USD 2,54 miliar atau Rp 24 triliun. Dari nilai kontrak tersebut, PT Pertamina (Persero) menjadi perusahaan pelat merah dengan porsi terbesar yakni USD 1,2 miliar.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan peran BUMN di industri hulu migas. ’’Kami tidak ingin BUMN dipinggirkan dalam kegiatan industri hulu migas karena nilainya sangat besar dan berarti untuk membesarkan BUMN kita,’’ ujarnya di Jakarta, Senin (11/3).
Baca Juga:
Sejumlah BUMN yang terlibat dalam kegiatan migas di antaranya, PT PAL, PT Adhi Karya, PT Sucofindo, PT Surveyor, PT Rekayasa Industri, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan PT Wijaya Karya Tbk.
Sementara itu, SKK migas juga mendukung Pertamina yang akan memasok BBM industri jenis high sulfur diesel (HSD) kepada CNOOC SES Ltd dengan nilai kontrak mencapai Rp 753 miliar atau USD 81 juta untuk periode 2013.’’Pasokan BBM dibutuhkan untuk memproduksi minyak dan gas dari lapangan yang dikelola CNOOC SES Ltd,” kata Rudi.
JAKARTA – Sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) meraih kontrak pengadaan barang dan jasa di industri hulu minyak dan gas periode 2010 hingga
BERITA TERKAIT
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Startup Lokal Buktikan Keunggulan di Startup4Industry 2024
- Demi Keberlangsungan UMKM, Tarif PPh Seharusnya Diturunkan, Bukan Naik!
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Meccaya Resmi Luncurkan 88 Acne Cream & Sarijel
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International