Raih Penghargaan, Greg Fealy Ingin Makin Banyak Orang Australia Berbahasa Indonesia
Pakar politik Islam Indonesia Dr Greg Fealy mendapat penghargaan dari Pemerintah Australia karena dianggap berjasa memperkuat hubungan Australia dengan Indonesia.
Setiap peringatan 'Australia Day' di tanggal 26 Januari, Pemerintah Australia memberikan penghargaan bernama 'Order of Australia', yang tahun ini diberikan kepada 845 warga di Australia yang dinilai telah memberikan inspirasinya.
Salah satunya adalah Dr Gregeory John Fealy, atau akrab dengan nama Greg Fealy, seorang 'associate professor' di Australian National University (ANU) yang juga warga di Canberra.
Ia mendapat penghargaan 'Member in the General Division' karena peran signifikannya terhadap sektor pendidikan tinggi dan hubungan Australia-Indonesia.
"Saya meneliti tentang Indonesia dan hubungan Australia-Indonesia karena saya memiliki minat yang sangat besar untuk memahami Indonesia dan memastikan kedua negara bisa menjalin hubungan terbaik," ujar Profesor Greg.
Photo: Profesor Greg Fealy menilai Australia lebih baik jika merasa dekat ke kawasan Asia Tenggara, seperti Indonesia, bukannya ke negara-negara barat. (Foto: 70yearsindonesiaaustralia.com)"Jadi saya sangat mengharapkan agar semakin banyak orang Australia bisa berbahasa Indonesia dan bisa memahami sejarah, politik dan kebudayaan Indonesia," katanya kepada Farid M. Ibrahim.
Profesor Greg memulai karir profesionalnya di lembaga Office of National Assesment (ONA) sebagai analis soal Indonesia di tahun 1997 selama dua tahun.
Pakar politik Islam Indonesia Dr Greg Fealy mendapat penghargaan dari Pemerintah Australia karena dianggap berjasa memperkuat hubungan Australia dengan Indonesia
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
- Dunia Hari Ini: Warga Australia Keracunan Minuman Beralkohol di Fiji
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?
- 5 Pesakitan Bali Nine Akhirnya Dipulangkan ke Australia
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time