Rais Aam PBNU Apresiasi Kerukunan Umat Beragama di Sulut
Pasalnya, kelompok radikal adalah ancaman bagi kerukunan berbangsa dan bernegara.
"Kalau diberi ruang, kelompok radikal akan jadi ancaman. Sebaiknya jangan diberi ruang," ujar Kiai Ma'ruf.
Sementara itu, tokoh Konghucu Sofyan Yosadi juga mengakui kerukunan antarumat beragama di Sulut tercipta dengan baik.
Dia pun berterima kasih kepada para tokoh NU, khususnya Abdurahman Wahid yang memperjuangan tempat bagi umat Konghucu.
"Di Sulawesi Utara, kami (Konghucu) juga merasa terlindungi. Semoga di daerah lain juga," ujar Sofyan.
Sementara itu, Pendeta Flore Monigirlaoh mengungkapkan, kerukunan umat beragama di Sulut bisa terjaga karena warga memegang motto semua saudara.
"Motto itu yang kami pegang teguh sehingga kerukunan umat beragama bisa terjaga di sini," katanya.
Umat kristen yang merupakan kelompok mayoritas di Sulut juga mengedepankan toleransi yang tinggi.
Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin mengapresiasi kinerja Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang mampu menciptakan kerukunan antarumat beragama.
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Ahmad Muzani Ungkap Cerita Prabowo Terbitkan PP 47 Hapus Utang Rakyat: Amanat Pancasila
- Presiden Prabowo dan Tantangan Aktualisasi Pancasila
- Indonesia Ajak PBB Perkuat Kerja Sama dengan ASEAN melalui Perwakilan di Jakarta