Raja Pertama Dalam Seabad Lebih
Alih Takhta Kerajaan Belanda dari Ratu Beatrix
Rabu, 01 Mei 2013 – 07:29 WIB
’’Ibunda tercinta, hari ini, Anda meninggalkan takhta. Tiga puluh tiga tahun terakhir adalah masa yang paling menyenangkan dan menghadirkan banyak inspirasi. Kami sangat sangat berterima kasih kepada Anda,’’ ucap Willem-Alexander saat menyampaikan pidato pertamanya sebagai penguasa monarkhi. Dia kemudian memeluk Beatrix yang tampak menangis haru.
Setelah menyerahkan takhta kepada putranya, Beatrix pun kembali menyandang gelar putri. Sedangkan putri pertama Willem-Alexander, Catharina-Amalia, otomatis menjadi pewaris takhta pertama (putri mahkota) setelah sang raja. Gadis sembilan tahun itu bergelar Putri Oranye.
Upacara penobatan yang berlangsung mulai sekitar pukul 10.07 waktu setempat (pukul 15.07 WIB) itu merupakan awal dari serangkaian perayaan suksesi. Pada sore harinya, Willem-Alexander menjalani upacara pelantikan di Nieuwe Kerk, gereja dengan gaya arsitektur gothic yang terletak di pusat Kota Amsterdam. Willem-Alexander yang genap 46 tahun pada 27 April lalu itu menjadi penguasa monarkhi paling muda di Eropa. (AP/AFP/CNN/hep/dwi)
AMSTERDAM – Setelah lebih dari seabad, seorang raja akhirnya kembali memimpin Kerajaan Belanda. Selasa (30/4) Pangeran Willem-Alexander, 46,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan