Raja Salman Segera Lengser, Pangeran MBS Mau Gandeng Israel

Sumber itu juga menuturkan, MBS bakal meminta bantuan militer Israel untuk menghancurkan kelompok Hizbullah di Lebanon. Hizbullah merupakan kelompok milisi yang didukung Iran.
“MBS yakin bahwa dia harus memukul Iran dan Hizbullah,” ujar sumber itu. “Ini bertentangan dengan saran dari para sesepuh di keluarga kerajaan, itulah sasaran MBS berikutnya. Makanya penguasa Kuwait memanggilnya banteng mengamuk.”
Lebih lanjut sumber itu menuturkan, rencana MBS adalah memulai perang di Lebanon. Namun, dia mengharapkan dukungan militer Israel.
“Dia sudah menjanjikan ke Israel miliaran dolar bantuan keuangan secara langsung jika mereka setuju. MBS tak bisa berkonforntasi melawan Hizbullah di Lebanon tanpa Israel,” sambungnya.
Namun, MBS juga punya skenario lainnya. “Rencana B adalah memerangi Hizbullah di Suriah,” lanjutnya.
Pekan lalu Saad Hariri yang menjadi perdana menteri Lebanon sejak 9 November 2009 mengundurkan diri. Pengunduran itu diduga karena tekanan Pangeran MBS.
Hariri dalam pidato pengunduran dirinya mengaku khawatir akan dibunuh oleh Iran. Dia menuduh Iran bekerja sama dengan Hizbullah.
Ketegangan antara Arab Saudi dengan Iran meningkat setelah serangan roket yang menyasar Riyadh pada 4 November lalu. Saudi menuduh Iran bertanggung jawab atas roket yang ditembakkan dari Yaman itu.
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud berencana menyerahkan takhta kepada putranya, Pangeran Muhammad bin Salman pada pekan depan.
- 6 Korban Tewas Kecelakaan Bus Umrah Bakal Dimakamkan di Saudi
- 4 Warga Semarang Meninggal dalam Kecelakaan Bus Jemaah Umrah
- Bus Rombongan Umrah Kecelakaan di Saudi, 6 WNI Wafat
- Kapolda Metro Abaikan Laporan Perusahaan Saudi soal RJ WN India di Kasus Penggelapan
- Polisi Dinilai Selewengkan Restorative Justice di Kasus WN India Vs Perusahaan Saudi
- BPKH Limited Perkenalkan Bumbu Khas Indonesia untuk Katering Jemaah Haji di Arab Saudi