Raja Tempe Maling Hati untuk Tamunya
Oleh Dahlan Iskan
jpnn.com - Saya akhirnya mengunjungi pabrik tempe ini. Di Kyoto, Jepang. Milik raja tempe kita: Rustono. Tepatnya di desa Hachiyado, dekat kota kecil Otsu.
Rustono menjemput saya di stasiun Shinkansen Kyoto. Saya memang naik kereta cepat itu dari Tokyo: dua jam.
Lalu naik mobilnya. Menuju rumahnya. Yang jadi pusat pengiriman tempe ke seluruh Jepang.
Rumah itu dilengkapi cool storage. Yang suhunya -30 derajat Celsius. Di situlah tempe Rusto’s disimpan. Agar tahan lama. Menunggu dikirim ke pelanggan. Lewat jasa pengiriman.
Saat saya datang istrinya lagi melakukan pengepakan tempe. Dimasukkan ke dalam boks besar. Sang istri tidak memperhatikan kedatangan saya. Lalu kaget.
Kisah tempe Jepang ini sangat menarik. Tapi kisah raja tempenya tidak kalah menarik. Terutama kisah cintanya.
Waktu itu Rustono kerja di Hotel Sahid Jogja. Sebagai orang dari desa bin desa, Rustono selalu mimpi: meningkatkan derajatnya. Bisa kawin dengan salah satu tamunya. Atau anak tamu hotelnya.
Ia ceritakan mimpinya itu ke teman-teman sekerjanya. Rustono diejek: orang desa saja mimpi kawin dengan tamu hotel.