Rajawali Ngepret Tegaskan Indonesia Tak Istimewakan Tiongkok
Dekati Jepang Agar Genjot Investasi Infrastruktur di Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli menepis anggapan yang menyebut pemerintahan Presiden Joko Widodo memanjakan Tiongkok dalam hal investasi. Tak tanggung-tanggung, tokoh yang dikenal vokal itu menyampaikan hal tersebut saat bertemu kalangan politikus, pengusaha dan akademisi di Jepang.
Belum lama ini, Rizal berkunjung ke Jepang. Dia juga bertemu Takashi Shiraishi, presiden Institute of Developing Economies, Japan External Trade Organization (IDE-JETRO) yang pernah menjadi penasihat bagi empat perdana menteri (PM) Jepang.
Dalam pertemuan dengan Rizal, mantan rektor National Graduate Institute for Policy Studies itu menyampaikan kerisauannya tentang kebijakan pemerintah Indonesia yang seperti memanjakan Tiongkok dalam hal investasi. Rizal pun menepis anggapan itu.
"Semua investor asing kami perlakukan sama. Tidak ada yang diberikan perlakuan khusus," tutur Rizal sebagaimana dikutip dari siaran pers ke media, Rabu (7/2).
Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli di Tokyo, Jepang. Foto: istimewa for JPNN
Rizal lantas membeber pengalamannya semasa menjadi menteri koordinator bidang kemaritiman. Takni saat pemerintah Indonesia mengubah nama Laut China Selatan menjadi Laut Natuna Utara.
“Cihna tidak terima, protes. Saya jalan terus, peta Indonesia tetap kami ubah. Sebab ini wilayah Indonesia, ini laut Indonesia, kita bisa ganti nama apa saja,” tegasnya.
Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli menepis anggapan yang menyebut pemerintahan Presiden Joko Widodo memanjakan Tiongkok dalam hal investasi.
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Bupati Indramayu Lucky Hakim Beri Klarifikasi soal Perjalanan Kerja ke Jepang
- Wagub Jabar Kecewa Bupati Indramayu Lucky Hakim Tak Taat Aturan
- Lucky Hakim Pelesiran ke Jepang Tanpa Izin, Dedi Mulyadi Meradang
- Realitas Utang
- Renovasi Rumah