Rajin ke Panti Pijat? Banyak Terapis Tak Bersertifikat
jpnn.com - jpnn.com - Operasional sejumlah panti pijat di Pontianak diduga tidak mengikuti aturan otoritas terkait.
Itu terbukti setelah Dinas Kesehatan Kota Pontianak menjelaskan syarat dan ketentuan praktik panti pijat.
Berdasarkan ketentuan yang berlaku, pemijat atau terapis harus terdaftar sebagai pengobat tradisional di Dinas Kesehatan.
Mereka harus mengantongi Tanda Daftar Penyehat Tradisional (TDPT).
“Peran Dinas Kesehatan adalah melakukan registrasi terhadap orang-orang yang mengaku punya keterampilan di bidang pengobatan tradisional itu,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak Sidiq Handanu, Senin (31/1).
Terapis diharuskan mendaftar ke Dinkes. Setelah mendaftarkan diri, terapis akan diberi surat keterangan bahwa yang bersangkutan terdata sebagai pengobat tradisional.
“Jenis-jenis pengobatan tradisional macam-macam. Ada pijat menggunakan fisik, ada yang pakai tenaga dalam bahkan ada pakai doa-doa,” terangnya.
Dia menambahkan, pemijat yang bekerja di panti pijat Kota Pontianak kebanyakan tidak bersertifikat.
Operasional sejumlah panti pijat di Pontianak diduga tidak mengikuti aturan otoritas terkait.
- Prostitusi Berkedok Panti Pijat di Bogor, Perhatikan PSK Wanita Paling Kanan
- Puluhan PSK Terjaring, Ada yang Lagi di Panti Pijat
- Pemkot Batu Meminta Karaoke, Pub, dan Panti Pijat tidak Beroperasi Selama Ramadan 2023
- Pemkot Semarang Batasi Jam Operasional Tempat Hiburan saat Ramadan
- Dekat dengan Masjid, Panti Pijat Modern Ini Harus Ditutup
- Satpol PP Bergerak, 6 Pasangan Mesum Kena Sikat, Lihat Tuh!