Rajin Puasa Bisa Bikin Panjang Umur?
Untuk mencapai kesimpulan mereka, para ahli mempelajari sebanyak 292 tikus, memisahkan mereka menjadi dua kelompok dan memantau ketat diet tikus. Satu batch diberi diet rendah lemak dan alami. Diet kelompok lain lebih tinggi dalam protein dan serat.
Masing-masing dari kedua kelompok itu kemudian dibagi menjadi tiga sub-kelompok, yakni satu dengan akses ke makanan 24 jam sehari dan satu lagi dengan 30 persen lebih sedikit kalori per hari. Kelompok ketiga hanya memiliki akses ke makanan sekali sehari.
"Kami pikir apa yang terjadi adalah ketika Anda berhenti makan selama X-jumlah jam, metabolisme Anda masuk ke mode siaga. Tubuh Anda memperbaiki dan menghapus semua sampah selama ini," kata de Cabo.
"Ketika makan berikutnya datang, Anda lebih siap untuk energi yang akan Anda konsumsi," pungkas de Cabo.
De Cabo mengatakan bahwa ketika terus makan atau mengemil secara berkala sepanjang hari, metabolisme Anda tidak punya waktu untuk menyesuaikan atau beristirahat.
Menurutnya, tidak ada efek samping negatif terhadap puasa hewan pengerat dan tikus yang diburu sekali sehari hidup hingga 40 persen lebih lama daripada yang memiliki akses ke makanan sepanjang waktu.
Menurut de Cabo, langkah berikutnya untuk penelitian ini termasuk memperluas temuan ini ke jenis tikus lain dan spesies hewan laboratorium lainnya menggunakan kedua jenis kelamin untuk mengidentifikasi terjemahan yang tepat pada manusia.(fny/jpnn)
Para peneliti menyarankan bahwa temuan itu bisa diterjemahkan menjadi hidup yang lebih lama dan lebih sehat bagi orang-orang.
Redaktur : Fany
Reporter : Fany, Yessy
- Bisakah Pasien Kanker Berpuasa di Bulan Ramadan, Simak Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
- Oh Ternyata, Begini Sonny Septian Memaknai Ramadan
- Buah Hatinya Mulai Berpuasa, Fairuz A Rafiq: Masya Allah Banget Lihat Perkembangannya
- Cara Soraya Larasati Mengajarkan Anak Puasa Sejak Kecil
- Doa Niat Puasa Ramadan
- Wahai Orang Tua, Anak Kita Wajib Berpuasa Jika Sudah Ada Tanda Ini