Raker dengan Pejabat di Kementan, Legislator NasDem Sorot Program Cetak Sawah

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Arif Rahman menilai kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengeksekusi program cetak sawah sudah sesuai jalur.
Sebab, kata dia, Kementan sudah bisa mengeksekusi 63 dari total 75 ribu hektare lahan untuk cetak sawah di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Dia berkata demikian dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi IV DPR RI dengan Bapanas, Sekjen Kementan, Dirut Perum BULOG, Dirut PT Pupuk Indonesia, dan Dirut PT Rajawali Nusantara Indonesia atau ID FOOD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/3).
"Ya, mudah-mudahan kita berdoa semua hasilnya bisa lebih baik, ya, seperti di Kalteng di Kapuas kemarin dari target 75 ribu sudah tercapai 63 ribu hektare lahan pertanian yang sudah dikontrak dan bisa dikerjakan,” kata legislator Nasdem itu, Senin.
Dia mengatakan program cetak sawah memang diperlukan Indonesia dalam mewujudkan swasembada pangan seperti dicita-citakan Presiden RI Prabowo Subianto.
“Ya, mudah-mudahan kita optimis bahwa itu bisa menjadi salah satu langkah untuk suatu swasembada pangan yang diharapkan oleh Bapak Presiden kita,” lanjut legislator Dapil I Banten itu.
Arif mengingatkan ke depan pemerintah bisa lebih serius dalam mengeksekusi program cetak sawah untuk mencapai swasembada pangan.
"Ini urusan masa depan kita, urusan perut ini, ini semuanya masalah kesejahteraan rakyat. Jadi, saya berharap harus lebih serius lagi, lebih konsentrasi supaya jangan sampai apa yang kita lakukan yang menjadi korban adalah masyarakat banyak," ujar dia.
Anggota Komisi IV DPR RI Arif Rahman menyebut Kementan bisa mengeksekusi 63 ribu lahan di Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk cetak sawah.
- Fauzi Amro Lepas Rombongan Mudik Gratis SAFA ke Sumsel
- Kementan Gelar Pelepasan Ekspor Gula Semut dari Kulon Progo
- KPK Amankan Dokumen dan Barang Bukti Elektronik di Kantor Hukum Visi Law Office
- KPK Periksa Rasamala Aritonang terkait Kasus TPPU di Kasus Kementan
- 2 Anak Buah Surya Paloh Kompak Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Alasannya Sama
- Usut Kasus CSR BI, KPK Periksa 2 Anggota DPR dari Nasdem