Raker Komisi IV DPR, Mentan: Realisasi Produksi Pangan Lampaui Target

Dalam rangka pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan pertanian 2022, Kementan mendapatkan Pagu Indikatif Rp 14,51 triliun.
Berdasarkan anggaran tersebut, Kementan menetapkan target produksi komoditas utama, yaitu padi sebesar 55,20 juta ton, jagung 20,1 juta ton, kedelai 0,3 juta ton, bawang merah 1,64 juta ton, cabai 2,87 juta ton, gula 2,3 juta ton, dan daging sapi 0,44 juta ton.
Kementan akan melaksanakan mitigasi untuk mengantisipasi musim kering untuk mengamankan produksi pangan.
Salah satu langkah stratetgis yang dilakukan adalah mengiventarisasi daerah rawan kekeringan dan pengawalan, serta monitoring pertanaman pada daerah potensi kekeringan.
Koordinasi dengan daerah pun diintensifkan untuk memitigasi dampak risiko.
Syahrul juga akan meminta jajarannya melakukan diseminasi informasi prakiraan iklim, serta mengadvokasi pemanfaatan sumber-sumber air seperti embung, bendungan, waduk, serta mendorong petani untuk memanfaatkan asuransi dan bantuan sarana produksi.
“Kami akan melakukan percepatan tanam. Di mana ada air, kami akan melakukan akselerasi di sana,” ungkap Syahrul.
Selaras dengan upaya penyediaan pangan, Kementan juga terus melakukan akselerasi ekspor pertanian. “Kami akan menjalankan program untuk meningkatkan nilai tambah, daya saing, dan ekspor pertanian,” sebut Syahrul Yasin Limpo. (jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan realiasasi produksi pangan 2020 meningkat, bahkan melampaui target yang ditentukan.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Kelompok Tani Harapan Bersama Panen Padi 5,5 Ton Per Hektare
- Usai Lebaran, Herman Deru Ikut Panen Raya Serentak Bersama Presiden Prabowo di Kabupaten OKI
- Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Turun Lapangan Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel
- Wajar Harga Pangan Mahal, Zulhas Sebut akan Normal Seminggu Pascalebaran
- Serapan BULOG Melonjak 2.000 Persen, Hendri Satrio: Dampak Tangan Dingin Mentan Amran
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Merah Tembus Rp 100 Ribu Per Kilogram