Rakor Dekonsentrasi, KPK Temukan 17 Amplop
Bermuara ke Kabag Keuangan Bina Latas Depnakertrans
Jumat, 30 Januari 2009 – 11:01 WIB

Rakor Dekonsentrasi, KPK Temukan 17 Amplop
JAKARTA- Rapat koordinasi yang diikuti utusan Dinas Tenaga Kerja seluruh Indonesia yang membahas laporan pertanggungjawaban dana dekonsentrasi 2008 Kamis (29/01) berbuntut perkara hukum. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyeret beberapa peserta rapat karena diduga memberikan suap untuk memuluskan pencairan dana tersebut. Informasi yang dihimpun Jawa Pos, KPK menangani kasus itu setelah mendapatkan laporan dari masyarakat. Informasi tersebut masuk ke gedung komisi sehari sebelumnya. Isinya, bahwa rapat kemarin akan berlangsung transaksi suap. Pelapor tadi mengontak dengan petugas KPK. Rupanya saat menjelang penutupan, beberapa petugas KPK sudah menyebar di area rapat.
Rapat tersebut berlangsung dua hari di Hotel Ciputra Jakarta Barat. Nah, kemarin merupakan hari terakhir. Rapat hari pertama, agenda yang berlangsung masih meminta kepada utusan dinas untuk membeberkan pertanggungjawaban dana dekonsentrasi tahun lalu. Bahkan, paparan itu juga disertakan peran pengawasan KPK dalam pemanfaatan dana.
Baca Juga:
Menjelang penutupan rapat sekitar pukul 13.00, sejumlah dinas memberikan amplop kepada pria berinisial L, Kabag Keuangan Setjen Bina Latihan dan Produktifitas di Depnakertrans. Inisial L tersebut disebut-sebut atas nama Lusmarina. Diperkirakan amplop itu terkait pembagian dana dekonsentrasi 2009.
Baca Juga:
”Kami menindaklanjuti laporan itu. Kami menangkap seorang yang kami duga menerima amplop itu,” ujar Ketua KPK Antasari Azhar di gedung KPK, kemarin.
JAKARTA- Rapat koordinasi yang diikuti utusan Dinas Tenaga Kerja seluruh Indonesia yang membahas laporan pertanggungjawaban dana dekonsentrasi
BERITA TERKAIT
- Sosok Aspri Wamen Bima Arya Jadi Sorotan, Ternyata…
- Kapan PPPK 2024 Tahap 1 Mulai Bekerja? Jangan Kaget ya
- Wisnu Bawa Tenaya: PHDI Sudah Terima SK AHU dari Kementerian Hukum
- Guru Vokalis Band Sukatani Dipecat, P2G Marah Besar
- Peduli Kesehatan Mental Pelaut, PIS Gandeng Federasi Internasional
- Lari jadi Tren di Masyarakat, Waka MPR: Harus Didukung Upaya Wujudkan Udara Bersih