Rakornas Tak akan Berujung KLB
Senin, 11 Juli 2011 – 11:19 WIB
JAKARTA- Wakil Sekjen Partai Demokrat, Saan Mustafa menegaskan bahwa Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 23 Juli nanti tidak akan berujung pada Kongres Luar Biasa (KLB). Dikatakan, kasak-kusuk Rakornas yang akan berujung pada KLB memang santer terdengar mengingat banyak permasalahan yang melanda kader partai yang dibina Susilo Bambang Yudhoyono itu. Saan mengakui, semua kader Demokrat prihatin dengan kondisi partai akhir-akhir ini. Namun, imbuh dia, PD akan berpikir bagaimana keluar dari keprihatinan dan cobaan. "Kalau tidak ada kader yang tidak prihatin, itu patut dipertanyakan. Cuma bagaimana mengekspresikan keprihatinan dan kesetiaan untuk menyelamatkan partai bisa dilakukan dengan cara yang baik, elegan dan beretika," katanya.
"Sampai hari ini saya tidak pernah merasakan, rakornas akan mengarah ke KLB. Saya yakin kader Partai Demokrat mulai dari DPP hingga DPC mereka menghargai aturan dan proses demokrasi di Partai Demokrat. Kasak kusuk KLB biasa, saya yakin teman-teman DPC hingga DPD tidak pernah berpikir KLB," kata Saan Mustafa, kepada wartawan di Jakarta, Senin (11/7).
Baca Juga:
Saan menjelaskan, Rakornas PD itu justru untuk menjadi ajang konsolidasi kader-kader partai guna menyikapi permasalahan yang terjadi di tubuh partai berlambang mercy itu. "Saya yakin tidak ada arah ke KLB. Sampai hari ini saya tidak melihat dan mendengar adanya DPC-DPD meminta keinginan untuk KLB," tegasnya.
Baca Juga:
JAKARTA- Wakil Sekjen Partai Demokrat, Saan Mustafa menegaskan bahwa Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 23 Juli nanti tidak akan berujung pada
BERITA TERKAIT
- HUT ke-52 PDIP: Megawati Perintahkan Kader Bonding dengan Rakyat
- Pemerintah Pertimbangkan Melantik Dahulu Kepala Daerah Tak Bersengketa di MK
- Dituding Berperan Memenangkan Istri di Pilkada Serang, Mendes PDT Merespons
- Megawati Anggap Ganjar Sudah Benar Bersikap Tolak Kedatangan Israel ke Indonesia
- Ahmad Yohan DPR Minta Pemerintah Bergerak Cepat Atasi Wabah PMK Sapi
- Megawati Kritik Kinerja KPK, Cuma Mau Ubek-Ubek Hasto, Tidak Usut Kasus Lain