Raksasa Telko Global Berinvestasi di Perusahaan Digital, Telkom Tak Mau Ketinggalan
jpnn.com, JAKARTA - Perang harga antara operator dan disrupsi yang berlangsung massif dari pelaku industri digital menjadi dua tantangan terbesar industri Telko di berbagai negara.
Kondisi inilah yang mendorong sejumlah perusahaan Telco melakukan investasi di perusahaan digital.
Misalnya AT&T Inc, perusahaan telco asal Amerika Serikat telah melakukan sekitar 150 investasi dalam 10 terakhir dengan nilai USD 200 miliar atau Rp 2.900 triliun (kurs Rp14.500).
Investasi terbesar yang dilakukan AT&T adalah akuisisi Time Warner dengan nilai USD 109 miliar.
"Saat ini industri telekomunikasi global sedang mengalami masa sulit, dan masa depan akan semakin menantang," ujar Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dalam Rapat Panja Investasi BUMN pada Perusahaan Digital dengan Komisi VI DPR, Selasa (14/6).
Dalam presentasinya, Ririek mengatakan agregat pendapatan perusahaan telko global hanya tumbuh 3,5% pada 2020 dan 2,8% pada 2021.
Bahkan, beberapa wilayah seperti Amerika Latin, Jepang & Korea mengalami pertumbuhan negatif.
Wilayah Amerika Latin mengalami penurunan 10,6% pada 2020 dan 1,3% pada 2021. Untuk wilayah Jepang & Korea mengalami penurunan 2,2% pada 2020 dan 3% pada 2021.
Sebagian investasi ini telah berhasil mendorong pertumbuhan bisnis masing-masing perusahaan telko dengan strategi dan portfolio yang beragam.
- Business Matching PaDi UMKM Cetak Transaksi Fantastis dalam Sehari, Sebegini Jumlahnya
- Penulisan Laporan Siswa Makin Mudah Pakai 'Pijar Sekolah'
- Ini Rekomendasi 5 Brand Lokal di Tokopedia dan ShopTokopedia untuk Merayakan Imlek
- Telkomsel Rilis Paket BundlingMax untuk Samsung Galaxy S25 Series, Banyak Bonusnya
- Solusi Andal untuk Mencegah Downtime dan Melindungi Reputasi Perusahaan
- Mantap! Transaksi Penjual yang Live Streaming di TikTok Bisa Meningkat 30 Kali Lipat