Rakyat Banyak Beban, Pemerintah Seharusnya Subsidi Swab Test PCR
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi V DPR Syarief Abdullah Alkadrie menyarankan pemerintah menyubsidi biaya tes usap atau swab test dengan metode polymerase chain reaction (PCR) untuk masyarakat, termasuk yang bepergian menggunakan angkutan umum.
"Sebaiknya pemerintah kalau punya kemampuan, menyubsidi biaya swab test PCR," kata Syarief, Kamis (7/1).
Menurut Syarief, hal ini penting dilakukan karena menyangkut kepentingan keselamatan dan kesehatan masyarakat.
Terlebih lagi, Syarief melanjutkan banyak instansi yang melakukan refocussing anggaran. Karena itu, sebaiknya refocussing anggaran dilakukan untuk hal-hal yang lebih nyata.
"Ini kan kepentingannya untuk keselamatan. Lebih bagus refocussing kepada hal nyata. Supaya masyarakat tidak terbebani karena terlalu mahal ya disubsidi dong," ungkap Syarief.
Ia melihat ketika pembahasan APBN di DPR, hampir setiap instansi mengajukan anggaran untuk membeli berbagai macam kebutuhan berkaitan dengan Covid-19.
"Nah, daripada itu tidak menentu, mendingan disatukan saja anggarannya apakah nanti di pos kesehatan, yang termasuk salah satunya untuk menyubsidi biaya swab test PCR," kata dia.
Menurut Syarief, subdisi bisa diberikan sekian persen dari biaya swab tes PCR bagi masyarakat. "Sehingga masyarakat tidak terbebani karena terlalu mahal, bisa beberapa persennya disubsidi," ungkap dia.
Kalau pemerintah masih punya kemampuan sebaiknya subsidilah biaya swab test PCR.
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Bahlil Klaim Penerimaan Subsidi BBM Mencapai 98 Persen
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Realisasi APBN untuk Subsidi BBM hingga Listrik 2024 Capai Rp 434,3 Triliun
- Sambut Musim Tanam 2025, Pupuk Indonesia Pastikan Pupuk Bersubsidi Tersedia di Sultra
- Kuota Subsidi Ambrol, tetapi Pembelian LPG 3 Kg Tak Kan Dibatasi