Rakyat Frustrasi, Pro-Mubarak Masih Bergigi
Revolusi Belum Selesai, Kembali Turun ke Jalan Tuntut Perubahan
Minggu, 10 Juli 2011 – 02:50 WIB
"Kini, semuanya (transisi menuju demokrasi) malah menuju ke arah yang salah," keluh Lilian Wagdy, aktivis demokrasi, saat berunjuk rasa di Tahrir Square, seperti dikutip Associated Press.
Menurut dia, selain pergantian para pejabat pemerintah, segalanya masih sama di Mesir. Bahkan, kebijakan dan gaya kepemimpinan Mubarak pun masih bertahan. Militer yang terlalu lama dimanjakan oleh mantan pemimpin 83 tahun itu sepertinya enggan berubah. Padahal, militer lah yang sekarang mengendalikan pemerintahan transisi.
Dalam aksi bertajuk "Jumat Pertanggungjawaban" itu, para pengunjuk rasa mendirikan pos-pos pemeriksaan sipil di sekitar Tahrir Square. Tujuannya adalah menyeleksi para pengunjuk rasa dan mencegah terjadinya bentrok anarkistis. Yang berjaga di pos-pos tersebut adalah warga sipil dan para aktivis demokrasi. Sama sekali tidak ada polisi atau tentara di lokasi demo. Sebab, kali ini aparat keamanan yang merupakan bagian dari pemerintahan transisi justru menjadi sasaran unjuk rasa.
Spanduk besar warna putih dengan tulisan "(Beginilah) Balas Jasa dari Para Pembunuh Martir" terpasang di Tahrir Square. Di lapangan yang menjadi pusat perlawanan rakyat saat revolusi itulah, aktivis demokrasi kembali berkumpul. Didukung oleh puluhan ribu rakyat sipil, mereka kembali membangkitkan semangat revolusi. Namun, aksi kali ini tidak bertujuan mengakhiri kekuasaan pemerintah transisi.
KAIRO - Perjuangan rakyat untuk mewujudkan transisi demokrasi di Mesir sepertinya belum selesai. Itulah yang terjadi pasca revolusi berdarah di Tahrir
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan