Rakyat Harus Cerdas, Politik Keluarga Berpotensi Terjadi di Pemilu 2024
jpnn.com - JAKARTA - Masyarakat penting mewaspadai munculnya politik keluarga pada pelaksanaan Pemilu 2024.
Menurut peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus, politik keluarga penting diwaspadai agar masyarakat tidak salah dalam memilih pemimpin.
Dia pun lantas meminta masyarakat lebih teliti dalam menentukan pilihan sebelum mencoblos di bilik suara pada pelaksanaan Pemilu 2024 nanti.
"Kemunculannya, dari calon yang dipilih oleh partai ada potensinya, karena hubungan keluarga atau politik keluarga, karena calon populer atau karena punya uang, menjadi sangat potensial di 2024," ujar Lucius.
Dia mengatakan hal tersebut pada kegiatan diskusi 'Politik Keluarga Menjelang Pemilu Serentak 2024' di Jakarta, Kamis (23/2).
Menurut Lucius, ada beberapa penyebab yang membuat potensi politik keluarga bisa menjadi marak di 2024.
Antara lain, tidak adanya perubahan dari sisi legal formal terkait aturan kompetisi di 2024.
"Kami menduga atau yakin bahwa kontestasi politik keluarga atau keluarga politik ini akan sangat marak di 2024, apalagi pada Pemilu 2024 akan ada dua pemilihan dalam satu tahun yang sama," ucapnya.
Lucius lebih lanjut mengatakan adanya dua pemilihan dalam satu tahun yang sama akan menyibukkan partai politik.
Rakyat harus cerdas membaca kondisi perpolitikan di tanah air, politik keluarga berpotensi terjadi di Pemilu 2024.
- Rommy Minta Pengurus Partai Tobat, Wasekjen PPP Bereaksi Begini
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Mardiono: Kader PPP Menyalahkan Kekurangan Logistik Pas Kalah Pemilu 2024
- Menjelang Pelantikan Prabowo-Gibran, MUI Keluarkan 3 Seruan Penting
- 2 Daerah ini Paling Rawan Terjadi Pelanggaran Netralitas ASN
- 19 Anggota DPR Terpilih Mundur Demi Maju Pilkada 2024