Rakyat Hong Kong Marah, Tiongkok Cuci Tangan
jpnn.com, HONG KONG - Carrie Lam memang harus menelan kembali kata-katanya yang sebelumnya menolak penangguhan. Sebab, orang-orang terdekatnya mulai berpaling darinya. Termasuk penasihatnya dan para legislator pro-Beijing.
Para petinggi di Tiongkok juga dikabarkan tidak senang dengan keputusan Lam menangani situasi yang membuahkan cibiran dari berbagai penjuru dunia.
"Pemerintah pusat tidak memberikan instruksi atas amandemen (RUU ekstradisi)," tegas Duta Besar Tiongkok untuk Inggris Lu Xiaoming seperti dikutip BBC.
Setelah kemarahan publik mencuat, Tiongkok memang berusaha cuci tangan. Terlebih, Jumat malam yang berang adalah ibu-ibu yang tak terima anaknya ditembaki dengan peluru karet dan gas air mata.
Sebelum Lam memutuskan menangguhkan pembahasan tanpa batas waktu, para taipan Hong Kong mulai memindahkan aset-aset pribadinya karena situasi yang terus memanas.
Terutama mereka yang dimusuhi Beijing. Para pebisnis itu takut mereka bakal dicari kesalahannya, ditangkap, diekstradisi ke Tiongkok dan aset mereka akan disita. Singapura menjadi pilihan.
BACA JUGA: RUU Ekstradisi Ditunda, Rakyat Hong Kong Tetap Demonstrasi
Pemindahan aset itu merugikan Hong Kong. Karena itu, keputusan penangguhan pembahasan disambut baik oleh para pebisnis. Termasuk Chairman Kamar Dagang Umum Hong Kong Aron Harilela. Menurut dia, penangguhan itu akan membuat semua pihak kembali berdebat secara rasional, bukan lewat aksi massa.
Setelah kemarahan publik mencuat, Tiongkok memang berusaha cuci tangan. Terlebih, Jumat malam yang berang adalah ibu-ibu yang tak terima anaknya ditembaki dengan peluru karet dan gas air mata.
- Wanita Global
- Halaman Belakang
- WNA China Tewas Kecelakaan di Sungai Musi, Dokter Forensik Ungkap Temuan Ini
- Seorang PMI jadi Korban Pembunuhan di Hong Kong, Terduga Pelaku Sudah Ditahan
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun