Rakyat Jangan Dipaksa Pilih Stok Lama

Rakyat Jangan Dipaksa Pilih Stok Lama
Rakyat Jangan Dipaksa Pilih Stok Lama
"Beda halnya dengan proses Pemilu Presiden 2004 yang menghasilkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Jusuf Kalla (JK) masing-masing sebagai presiden dan wakil presiden. Kehadiran JK sebagai representasi tokoh masyarakat Indonesia kawasan timur menjadikan interaksi pemerintah dengan Indonesia kawas timur sangat intens dan manfaatnya sangat besar bagi bangsa dan negara ini," ujar Adi Suryadi Cula.

Dia katakan, terjadinya pertumbuhan ekonomi kawasan timur di atas pertumbuhan rata-rata nasional sesungguhnya efek dari dibangunnya sejumlah infrastruktur di era JK jadi wakil presiden. "Fakta geopolitis ini hendaknya bisa menjadi inspirasi bagi partai politik dalam mengajukan capres dan cawapres," sarannya.

Ego-sektoral partai politik dalam menetapkan capres dan cawapres yang berasal dari satu kawasan, menurut Cula, juga menghambat pendistribusian demokrasi ke daerah-daerah serta mendorong krisis kepemimpinan nasional.

"Ini, paradigma partai politik tentang kepemimpinan nasional saya lihat sangat sempit hingga mendorong krisis suksesi kepemimpinan nasional. Anehnya, untuk merespon krisis kepemimpinan nasional itu, partai politik seenaknya menyuguhkan nama-nama capres dan cawapres stok lama dan rakyat dipaksa untuk memilih stok lama itu," ujar Cula.

JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Adi Suryadi Cula mengatakan penetapan pasangan calon presiden (capres) dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News