Rakyat Kritis Ditangkapi, Demokrasi Mundur di Satu Tahun Jokowi-Amin
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, demokrasi mengalami kemunduran di satu tahun pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Salah satu penyebab, banyak pihak terkait unjuk rasa menentang kebijakan pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang ditangkap aparat keamanan.
"Saya kira itu menjadi salah satu bukti demokrasi mengalami penurunan dan kemunduran. Banyak rakyat yang kritis ditangkap. Aktivis diborgol seperti tahanan kriminal," ujar Ujang kepada jpnn.com, Rabu (28/10).
Menurut dosen di Universitas Al Azhar Indonesia ini, penangkapan-penangkapan itu menunjukkan kesan seolah-olah demokrasi hanya ada di atas kertas.
"Demokrasi juga terkesan hanya prosedural, jauh dari demokrasi substansial. Bahkan demokrasi Indonesia terkesan mengarah ke demokrasi kriminal. Lawan politik dihajar," ucapnya.
Direktur eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini kemudian mengingatkan pemerintah, kesan yang timbul sangat tidak baik. Karena itu harus segera diperbaki.
Jangan sampai masyarakat menjadi tidak percaya terhadap demokrasi. Padahal, demokrasi penting untuk mendewasakan masyarakat dalam berpolitik.
"Jadi, hal-hal yang tidak baik itu penting menjadi catatan bagi Pemerintahan Jokowi-Amin. Misalnya yang lain, muncul kesan aspirasi rakyat tak
Banyaknya pihak terkait unjuk rasa menentang pemerintah ditangkap, menjadi bukti demokrasi mengalami kemunduran di satu tahun pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
- Terima Kunjungan Utusan Partai Nahdhoh Tunisia, Sultan: Lembaga Parlemen Adalah Roh Demokrasi
- Jadi Peserta TASPEN, Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan THT
- Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan Tabungan Hari Tua dari TASPEN
- Tom Lembong Diyakini Sudah Meminta Izin Jokowi terkait Kebijakan Impor Gula
- Ini Isi Pertemuan Tertutup Ahmad Luthfi dengan Prabowo dan Jokowi
- Jokowi Tanggapi Survei Litbang Kompas Pilgub Jateng yang Tempatkan Andika Unggul