Rakyat Lebih Percaya Testimoni Gayus Dibanding Inpres
Kamis, 20 Januari 2011 – 20:58 WIB
JAKARTA - Kordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi menilai, langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang telah mengeluarkan Intruksi Presiden (Inpres) untuk penanganan kasus mafia pajak dengan terpidana Gayus Halomoan Tambunan, sangatlah berlebihan. Bahkan dia menuding tindakan tersebut berpotensi melecehkan institusi kepresidenan.
"Dimana logikanya, untuk menangani seorang Gayus Tambunan yang mantan pegawai rendahan dengan golongan IIIA di Dirjen Pajak, presiden harus mengeluarkan Inpres. Ini sangat berpotensi melecehkan institusi kepresidenan," tegas Adhie Masardi, dalam acara Dialektika, bertema 'Kemana Arah Kasus Century Pasca Keputusan MK', di press room DPR, Senayan Jakarta, Kamis (20/1).
Baca Juga:
Tambah berlebihan lagi lantaran Wakil Presiden Boediono ditunjuk sebagai pengawas terhadap Inpres penanganan kasus Gayus tersebut. "Bukankah Boediono oleh DPR diduga terlibat dalam skandal dana talangan Bank Century sebesar Rp6,7 triliun itu?" tanya Adhie, yang juga mantan jurubicara era Presiden Abdurrahman Wahid itu.
Jika presiden bersungguh-sungguh untuk mengusut dan menyelesaikan skandal mafia pajak, lanjutnya, mestinya Presiden SBY cukup memerintahkan Kepolisian, Kejaksaan dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan bahasa yang tegas dan lugas serta mudah dicerna oleh penegak hukum.
JAKARTA - Kordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi menilai, langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang telah mengeluarkan Intruksi
BERITA TERKAIT
- Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK 2024, Sudah Diantisipasi, 3 Alasannya
- PWNU Jateng Sebut Pilkada Membuktikan Kedewasaan Politik Warga
- 5 Berita Terpopuler: Kenaikan Gaji Guru Honorer Bikin Penasaran, PNS dan PPPK Makin Makmur, Kontroversi Muncul
- Pererat Hubungan Antar-Negara, Perpustakaan Soekarno Garden Bakal Dibangun di Uzbekistan
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang