Rakyat Marah, Negara dan Perusahaan Migas Terpaksa Mengalah
jpnn.com, QUITO - Perusahaan minyak Ekuador Petroecuador mengatakan pihaknya sedang berupaya menghentikan gas suar (gas flare) di Amazon sebelum tenggat yang ditetapkan pengadilan.
Namun, kemajuannya dianggap begitu lambat oleh masyarakat setempat yang menuduh gas suar menyebabkan kanker dan penyakit lain.
Pengadilan negeri di provinsi Sucumbios tahun lalu memerintahkan Petroecuador dan beberapa operator swasta lain untuk mematikan gas suar di kawasan-kawasan berpenghuni hingga Maret 2023.
Gas alam yang dihasilkan dalam produksi minyak dibuang dengan cara dibakar lewat gas suar ketika operator tidak memiliki fasilitas untuk menangkap gas itu.
Pembakaran gas melepas 400 juta ton gas rumah kaca di seluruh dunia tahun lalu, menurut Bank Dunia.
Para peneliti telah memperingatkan tentang bahaya kesehatan, dari kanker hingga penyakit pernapasan, yang dikaitkan dengan gas suar.
Perusahaan pelat merah itu sedang mencari mitra swasta yang mau berinvestasi dalam teknologi yang mampu menangkap 65 juta kaki kubik gas suar per hari, yang apinya menyala konstan di atas puncak-puncak pohon.
Petroecuador mengatakan 15 perusahaan telah menyatakan ketertarikan, termasuk Promigas SA dan Gran Tierra Energy.
Gas alam yang dihasilkan dalam produksi minyak dibuang dengan cara dibakar lewat gas suar ketika operator tidak memiliki fasilitas untuk menangkap gas itu.
- Copa America 2024: Meski Gagal Mengeksekusi Penalti, Messi Tetap Disanjung Scaloni
- Argentina vs Ekuador: Lewat Drama Adu Penalti, Tim Tango Rebut Tiket Semifinal
- Copa America 2024: Ekuador Tumbangkan Jamaika 3-1
- Influencer UMKM Komentari Fitur Garansi Pengembalian Shopee, Simak
- Percepat Transisi Energi, Pertamina-JOGMEC Kerja Sama dalam Pengukuran Emisi Metana
- Luar Biasa, Peringkat ESG Pertamina Kini Naik Jadi Nomor Satu Dunia