Rakyat Masih Gaptek Dipaksa Pakai Bitcoin, Beginilah Jadinya

Sembilan dari 10 orang mengatakan mereka tidak paham dengan bitcoin, sementara delapan dari 10 mengatakan mereka sedikit atau bahkan tidak yakin dengan mata uang digital itu.
Dalam aksi protes anti-pemerintah pada 15 September, sejumlah demonstran membawa spanduk bertuliskan "Tidak untuk bitcoin" dan membakar sebuah anjungan tunai.
Marquez, pemilik pabrik kopi kecil, menyebut volatilitas harga bitcoin membuat dia khawatir.
"Saya tak mengerti bagaimana bisa sebuah mata uang harganya naik begitu tinggi... itu membingungkan," kata dia.
Pada 7 September, hari pertama bitcoin menjadi alat pembayaran yang sah di El Salvador, nilai uang kripto itu turun 18 persen, kata George Monaghan, analis GlobalData yang berbasis di London.
"Bikin stres dan mengganggu perencanaan keuangan pribadi," kata dia.
"Orang-orang El Salvador mungkin tidak cukup akrab atau nyaman dengan teknologi daring untuk mempercayai mata uang kripto."
Bahkan penduduk Salvador yang paham teknologi pun masih mempertanyakan keputusan pemerintah mengadopsi bitcoin yang dibuat "dalam semalam", kata Julia Yansura dari Global Financial Integrity, lembaga antikorupsi yang berbasis di AS.
Penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di El Salvador belum menyentuh rakyat kecil yang gaptek
- Pintu Academy Bahas Soal Fork Dalam Blockchain
- Pintu Academy Soroti Pentingnya Analisis Sentimen Pasar dalam Strategi Investasi
- AS Bangun Cadangan Bitcoin, jadi Sinyal Positif Bagi Regulasi Kripto Indonesia?
- Apa Kabar Harga Bitcoin dan Ethereum di Awal 2025? Simak Ulasan Berikut Ini
- Bitcoin Terkoreksi USD 80 Ribu, Peluang atau Ancaman bagi Investor?
- Begini Tren Pergerakan Harga Kripto Selama Ramadan