Rakyat Mengamuk, Presiden Kazakhstan Malah Datangkan Tentara Asing
jpnn.com, NUR-SULTAN - Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev memilih berlindung di balik koalisi tentara asing yang dipimpin Rusia daripada berusaha meredam amarah rakyatnya sendiri yang telah mengamuk beberapa hari terakhir.
Tokayev mengatakan pada Rabu bahwa dia telah meminta blok keamanan yang dipimpin Rusia untuk membantu negaranya mengatasi masalah yang disebutnya sebagai "ancaman teroris".
Tokayev berpidato kedua kalinya dalam siaran televisi hanya beberapa jam setelah negara republik di Asia Tengah itu menghadapi kerusuhan terburuk dalam lebih dari 10 dekade yang awalnya dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar.
Menurut dia, kelompok teroris yang dilatih oleh asing itu telah merebut gedung, infrastruktur, dan senjata.
Mereka telah mengambil alih kendali bandara di kota terbesar, Almaty, dan lima pesawat di sana, termasuk pesawat asing, katanya.
“Ini sungguh bukan lagi ancaman, ini adalah perusakan integritas negara dan yang paling penting adalah serangan terhadap warga negara kita yang meminta saya untuk membantu mereka segera,” kata Tokayev.
“Almaty diserang, dihancurkan, dirusak, penduduk Almaty menjadi korban penyerangan oleh teroris, penjahat, oleh karena itu, kewajiban kita adalah mengambil tindakan yang mungkin untuk melindungi negara kita,” ujarnya.
Tokayev mengatakan dia telah meminta Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) --aliansi militer yang beranggotakan Rusia, Belarus, Armenia, Kazakhstan, Kirgistan, dan Tajikistan.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev meminta bantuan militer asing untuk mengatasi kerusuhan terburuk dalam sejarah negara muda itu
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Lanny Jaya Rusuh, Puluhan Brimob Dipimpin Kombes Jhon Sitanggang Langsung Bergerak
- Kabur ke Rusia, Bashar al-Assad dan Keluarganya Kantongi Suaka
- Tanda-Tanda dan Kronologi Kejatuhan Bashar al-Assad di Suriah
- Militan Suriah Menang, Bashar Menghilang, Dinasti Assad Tumbang
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia