Rakyat Seperti tak Punya Presiden
jpnn.com - JAKARTA – Langkah pemerintah menaikkan harga BBM premium dari Rp 6.900 menjadi Rp 7.400, dinilai sangat memberatkan masyarakat. Apalagi kebijakan tersebut masih ditambah rencana menaikkan tarif dasar listrik.
Akibat kebijakan-kebijakan tersebut, tidak heran jika kemudian mulai muncul desakan agar Presiden Jokowi mundur dari jabatannya.
“Banyak kebijakan presiden yang sangat memberatkan. Selain menaikkan BBM, juga rencana menaikkan harga listrik yang akan disesuai dengan harga pasar. Ini akan sangat mencekik leher rakyat. Gara-gara listrik naik, akan banyak juga kebutuhan rakyat yang naik,” ujar Direktur Centre for Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi kepada JPNN, Selasa (7/4).
Menurut Uchok, kalau semua naik, rakyat seperti tidak punya presiden, tidak punya pemerintahan dan akibatnya negara juga absen untuk melindungi rakyatnya. Padahal, seorang presiden, katanya, harus bisa mengendalikan kekuasaan yang dipergunakan bagi sebesar-besarnya menyejahterakan rakyat.
“Ini mah presiden kekuasaan, entah dimana menguap, sehingga tidak bisa mengendalikan naiknya harga harga energi atau kebutuhan pokok rakyat,” ujarnya. (gir/jpnn)
JAKARTA – Langkah pemerintah menaikkan harga BBM premium dari Rp 6.900 menjadi Rp 7.400, dinilai sangat memberatkan masyarakat. Apalagi kebijakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Guru Vokalis Band Sukatani Dipecat, P2G Marah Besar
- Peduli Kesehatan Mental Pelaut, PIS Gandeng Federasi Internasional
- Lari jadi Tren di Masyarakat, Waka MPR: Harus Didukung Upaya Wujudkan Udara Bersih
- Pemprov Jateng Berkomitmen Berikan Tali Asih Bagi Anak-anak Penghafal Al-Qur'an 30 Juz
- Honorarium Honorer di Bawah Rp 500 Ribu, Gaji PPPK Paruh Waktu Piro?
- Nakhodai IKA PMII, Fathan Subchi Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045