Rakyat Seperti tak Punya Presiden
jpnn.com - JAKARTA – Langkah pemerintah menaikkan harga BBM premium dari Rp 6.900 menjadi Rp 7.400, dinilai sangat memberatkan masyarakat. Apalagi kebijakan tersebut masih ditambah rencana menaikkan tarif dasar listrik.
Akibat kebijakan-kebijakan tersebut, tidak heran jika kemudian mulai muncul desakan agar Presiden Jokowi mundur dari jabatannya.
“Banyak kebijakan presiden yang sangat memberatkan. Selain menaikkan BBM, juga rencana menaikkan harga listrik yang akan disesuai dengan harga pasar. Ini akan sangat mencekik leher rakyat. Gara-gara listrik naik, akan banyak juga kebutuhan rakyat yang naik,” ujar Direktur Centre for Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi kepada JPNN, Selasa (7/4).
Menurut Uchok, kalau semua naik, rakyat seperti tidak punya presiden, tidak punya pemerintahan dan akibatnya negara juga absen untuk melindungi rakyatnya. Padahal, seorang presiden, katanya, harus bisa mengendalikan kekuasaan yang dipergunakan bagi sebesar-besarnya menyejahterakan rakyat.
“Ini mah presiden kekuasaan, entah dimana menguap, sehingga tidak bisa mengendalikan naiknya harga harga energi atau kebutuhan pokok rakyat,” ujarnya. (gir/jpnn)
JAKARTA – Langkah pemerintah menaikkan harga BBM premium dari Rp 6.900 menjadi Rp 7.400, dinilai sangat memberatkan masyarakat. Apalagi kebijakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap
- RI 36 Berulah di Jalan, Nusron Wahid Sindir Netizen yang Salah Sasaran