Rakyat Seperti tak Punya Presiden
jpnn.com - JAKARTA – Langkah pemerintah menaikkan harga BBM premium dari Rp 6.900 menjadi Rp 7.400, dinilai sangat memberatkan masyarakat. Apalagi kebijakan tersebut masih ditambah rencana menaikkan tarif dasar listrik.
Akibat kebijakan-kebijakan tersebut, tidak heran jika kemudian mulai muncul desakan agar Presiden Jokowi mundur dari jabatannya.
“Banyak kebijakan presiden yang sangat memberatkan. Selain menaikkan BBM, juga rencana menaikkan harga listrik yang akan disesuai dengan harga pasar. Ini akan sangat mencekik leher rakyat. Gara-gara listrik naik, akan banyak juga kebutuhan rakyat yang naik,” ujar Direktur Centre for Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi kepada JPNN, Selasa (7/4).
Menurut Uchok, kalau semua naik, rakyat seperti tidak punya presiden, tidak punya pemerintahan dan akibatnya negara juga absen untuk melindungi rakyatnya. Padahal, seorang presiden, katanya, harus bisa mengendalikan kekuasaan yang dipergunakan bagi sebesar-besarnya menyejahterakan rakyat.
“Ini mah presiden kekuasaan, entah dimana menguap, sehingga tidak bisa mengendalikan naiknya harga harga energi atau kebutuhan pokok rakyat,” ujarnya. (gir/jpnn)
JAKARTA – Langkah pemerintah menaikkan harga BBM premium dari Rp 6.900 menjadi Rp 7.400, dinilai sangat memberatkan masyarakat. Apalagi kebijakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kasus Pembunuhan Jurnalis Juwita, TNI AL Tes DNA Temuan Sperma
- Berita Duka, Ibu Kartini Purba Meninggal Dunia, Doly Indra Permana Ungkap Pengalaman Bersama Ibunda
- H+5 Lebaran, Jasa Marga Catat 1,4 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek
- Prabowo Lakukan Panen Raya Serentak di 14 Provinsi
- ASN Pemprov Jakarta Diizinkan WFA Pada 8 April, Masuk 9 April
- Kompolnas Minta Kasus Ipda Endri Purwa Sefa Tempeleng Jurnalis Ditindaklanjuti Secara Serius