Rakyat Thailand Bertikai, 10.000 WNA Merana
Selasa, 02 Desember 2008 – 05:51 WIB
Tiongkok menerbangkan tujuh pesawat carter untuk mengangkat 2.000 sampai 3.000 warganya pulang sejak Sabtu (29/11). Kantor berita Xinhua menjelaskan, pesawat penjemput pertama sudah mendarat di Shanghai, Minggu pagi. Presiden Filipina Gloria Arroyo juga memerintah Deplu membawa ratusan warganya ke Chiang Mai di Thailand Utara dan menerbangkan mereka ke Manila.
Maskapai Jepang, Japan Airlines dan All Nippon Airways, bekerja sama menggunakan bandara militer angkatan udara Utha Pao untuk mengangkut turis Jepang pulang. Begitu juga, Spanyol mengirimkan tiga pesawat komersial, dua pesawat militer, dan sebuah pesawat carter bagi 300 warganya yang terjebak.
Bagaimana dengan Indonesia ? Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan, di antara 305 WNI yang berada di Bangkok, 110 orang sudah kembali ke tanah air kemarin. ''Sisanya diusahakan oleh pemerintah Thailand dan Dubes menggunakan airlines yang lain, baik ke Jakarta maupun via Kuala Lumpur,'' jelasnya dalam jumpa pers kemarin.
Dalam siaran pers, PT Garuda Indonesia (Garuda) akan menerbangkan para penumpang yang saat ini masih tertahan di Bangkok dengan penerbangan khusus melalui bandara militer Utha Pao pada 3 dan 5 Desember 2008. Penjemputan itu menggunakan pesawat B-737 800 berkapasitas 160 tempat duduk.
JAKARTA - Rakyat bertikai, warga asing yang menderita. Begitulah situasi di Bangkok dalam seminggu terakhir. Blokade dua bandara internasional, Don
BERITA TERKAIT
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas