Ramadan, Ayam Berformalin Beredar Berseliweran

jpnn.com - BOGOR - Modus pengawetan dengan menggunakan bahan formalin dan zat pewarna tekstil diduga marak terjadi di saat Ramadhan. Jumat (27/6), kemarin, dalam sidak petugas gabungan dari jajaran Pemerintah Kota Bogor diamankan produk usus ayam, tahu, dan kerupuk, yang diduga mengandung zat kimia berbahaya.
"Petugas kami mengambil sample bahan makanan di pasar Kebon Kembang dan Pasar Bogor, yang diduga mengandung formalin dan zat pewarna rodamin B yang biasa digunakan untuk pewarna tekstil. Namun kami perlu menguji terlebih dahulu kebenarannya," tutur Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Bambang kepada Radar Bogor (JPNN Grup).
Tetapi secara kasatmata, usus ayam yang kami ambil untuk sample itu memiliki ciri-ciri fisik yang mencurigakan. Seperti, lalat tidak mau hinggap karena bisa mati.
Teksturnya yang agak kenyal, mirip jeli. Warnanya juga pucat, tidak segar, dan bau anyir berkurang. “Tetapi perlu diuji kebenarannya," ucapnya.
Menurutnya, produk makanan yang mengandung formalin, bisa memicu kanker karena mengandung zat karsinogen. Apabila dicampur dalam makanan, akan larut dan sulit terurai karena sifatnya yang mengikat.
"Dampaknya, bisa menyebabkan gagal ginjal, gagal hati, dan gagal pankreas," sebutnya.
Sementara itu, Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto menambahkan, selain mendapati adanya bahan makanan yang diduga mengandung formalin dan zat pewarna terlarang, juga ditemukan sejumlah kenaikan pada harga bahan pokok.
"Tercatat 11 komoditas mengalami kenaikan seperti telur, ayam dan lainnya," jelasnya saat sidak.
BOGOR - Modus pengawetan dengan menggunakan bahan formalin dan zat pewarna tekstil diduga marak terjadi di saat Ramadhan. Jumat (27/6), kemarin,
- Polres Metro Jakbar Tangkap Preman yang Duduki Lahan di Daan Mogot
- Kedapatan Bawa 22 Paket Sabu-Sabu, Dua Pria Ditangkap
- 3 Polisi di Jepara Terbukti Konsumsi Sabu-sabu, Sanksi Menunggu Mereka
- Bongkar Aktivitas PETI di Kuansing, Polda Riau Tetapkan 4 Tersangka
- Kasus Kematian Darso, AKP Hariyadi Ditahan Polda Jateng
- Ungkap Jaringan Narkoba Antarprovinsi, Polisi Sita 14 Ribu Ekstasi