Ramadan di Australia: Tenaga Medis Asal Indonesia Dapat Dukungan dari Rekan Kerja
Di tengah pandemi virus corona di Australia, sejumlah tenaga medis dan kemanusiaan adalah Muslim dan tetap menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
Tenaga medis dan kemanusiaan termasuk dalam kategori "pekerjaan penting" di Australia, sehingga mereka tetap harus datang ke tempat kerja, seperti rumah sakit.
Risyad Abmar, seorang perawat asal Indonesia di salah satu rumah sakit umum di Melbourne mengaku tantangannya saat ini adalah menjaga kesehatannya di saat menjalankan ibadah puasa.
"Saya merasa harus medengarkan tubuh untuk mengetahui bagaimana kondisinya. Ketika sampai di rumah sehabis kerja, saya biasanya merasa sangat lelah dan butuh tidur," kata Risyad.
Tapi ia mengaku menikmati pekerjaannya di saat berpuasa dan di tengah pandemi COVID-19, karena menurutnya ada persamaan antara pekerjaannya dengan tujuan berpuasa.
"Ketika bekerja saya harus berempati, sama halnya ketika saya berpuasa. Jadi, inti dari dua hal ini adalah untuk mengembangkan empati," kata Risyad.
Kami menjawab pertanyaan seputar virus corona:
- Apakah Australia siap dengan gelombang kedua virus corona?
- Apa penjelasan dibalik angka kematian di Indonesia?
- Siapa pasien pertama yang mengubah kehidupan dunia?
Baru saja lulus dari ilmu keperawatan, tahun ini menjadi tahun pertama bagi Risyad untuk bekerja sambil berpuasa.
Di tengah pandemi virus corona di Australia, sejumlah tenaga medis dan kemanusiaan adalah Muslim dan tetap menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025: Mengintip Peran Vital Tenaga Medis
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata