Ramai Dibicarakan Fenomena Bulan Kembar, BRIN Beri Penjelasan

Ramai Dibicarakan Fenomena Bulan Kembar, BRIN Beri Penjelasan
Bulan. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

"Asteroid ini bukan bulan kedua, tetapi, karena terjebak sementara dalam orbit bumi, beberapa media menyebutnya sebagai 'bulan mini'," katanya.

Dia mengungkapkan Asteroid 2024 PT5 berukuran kecil, hanya sekitar 10 meter.

"Ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan bulan, jadi tidak mungkin terlihat seperti bulan purnama yang kita lihat di langit. Orbitnya juga tidak berbentuk lingkaran sempurna, melainkan akan sempat dan hanya sekali mengelilingi Bumi sebelum akhirnya lepas kembali ke orbit asalnya mengelilingi Matahari," ujarnya.

Menurut Thomas, asteroid ini tidak menimbulkan ancaman bagi bumi karena ukurannya yang kecil. Bahkan, jika memasuki atmosfer bumi, ia akan terbakar dan kemungkinan sisanya jatuh di wilayah tanpa penduduk.

"Asteroid semacam ini sering kali terdeteksi dan tidak berbahaya. Asteroid seukuran itu pernah jatuh di perairan Bone, Sulawesi, pada 2009. Namun, karena orbitnya terjebak di gravitasi Bumi untuk sementara waktu, ia dianggap menarik untuk diamati oleh para astronom," katanya.

Meski banyak masyarakat yang penasaran, ia menegaskan Asteroid 2024 PT5 tidak dapat diamati dengan mata telanjang.

Ia menjelaskan bahwa asteroid ini terlalu redup dan kecil untuk bisa dilihat tanpa bantuan alat khusus.

"Kita membutuhkan teleskop yang cukup besar untuk bisa melihat asteroid ini. Observatorium dengan teleskop canggih di dunia saat ini sudah bersiap untuk mengamati pergerakan asteroid ini," katanya.

Periset BRIN menjelaskan fenomena bulan kembar yang ramai dibicarakan di media sosial.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News