Ramai-Ramai Coba Isolasi Iran
Minggu, 04 Desember 2011 – 11:21 WIB
TEHERAN - Serangan para mahasiswa dan Milisi Basij ke gedung Kedubes dan kompleks diplomatik Inggris di wilayah Qolhak Garden, utara Teheran, Selasa lalu (29/11) sukses membuat Iran makin terisolasi. Paling tidak, aksi penyerangan itu memicu reaksi luas dan beruntun dengan upaya dan tujuan mengisolasi Teheran Keputusan Paris mengurangi perwakilan diplomatiknya di Teheran itu diambil setelah Prancis, Jerman, Belanda, Italia memanggil pulang duta besar (dubes) mereka di Iran untuk konsultasi terkait aksi penyerangan atas Kedubes Inggris.
Bersimpati kepada Inggris, misalnya, Norwegia sempat menonaktifkan kedutaannya di Negeri Persia itu. Negara-negara Uni Eropa (UE) yang lain memprotes langsung aksi anarkistis yang dilakukan sekitar 300 orang tersebut. Protes dilancarkan kepada diplomat Iran di negara masing-masing.
Kemarin (3/12) Prancis mengumumkan akan menarik sebagian dari staf diplomatiknya di Teheran. Penarikan itu akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang. Menurut salah seorang diplomat Prancis, keputusan pemerintahan Presiden Nicolas Sarkozy tersebut menggarisbawahi betapa seriusnya krisis yang berkembang di antara Iran dan Barat. Krisis itu bermula dari rencana penjatuhan sanksi terhadap program nuklir Iran.
Baca Juga:
TEHERAN - Serangan para mahasiswa dan Milisi Basij ke gedung Kedubes dan kompleks diplomatik Inggris di wilayah Qolhak Garden, utara Teheran, Selasa
BERITA TERKAIT
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan
- Elite Palestina Siap Bernegosiasi dengan Bos Intel Israel di Doha