Ramai-Ramai Coba Isolasi Iran
Minggu, 04 Desember 2011 – 11:21 WIB
"Lebih dari separo diplomat Prancis, yang berjumlah sekitar 30 orang, bisa ditarik pulang bersama keluarga mereka dan seluruh staf diplomatik," kata sumber di kalangan dalam pemerintah Prancis kepada Agence France-Presse. Tetapi, diplomat Prancis belum memberi kepastian soal jumlah. Sekitar 700 anggota komunitas Prancis di Teheran "sebagian besar berstatus warga negara ganda"juga belum menerima instruksi meninggalkan Iran.
Baca Juga:
Sebelumnya, Inggris telah mengevakuasi seluruh staf dan diplomat dari Kedubesnya di Teheran menyusul aksi penyerangan pada Selasa lalu. Inggris juga memerintahkan penutupan Kedubes Iran di London sebagai balasan.
Serangan terhadap Kedubes Inggris di Teheran ternyata juga mengundang perhatian Uni Eropa (UE). Kamis waktu setempat (1/12), dalam pertemuan tingkat menteri luar negeri, para diplomat UE secara khusus membahas insiden perobekan dan pembakaran Union Jack (bendera nasional Inggris). Mereka menganggap serangan terhadap Kedubes Inggris itu sebagai serangan terhadap seluruh negara UE. Karena itu, UE langsung menyikapinya dengan tegas.
"Tayangan televisi menunjukkan bahwa serangan itu telah direncanakan dengan baik oleh rezim (Iran) sebagai provokasi yang jelas akan melahirkan efek jangka panjang bagi hubungan Teheran dan negara-negara Eropa yang sudah buruk," kata seorang diplomat UE Jumat lalu (2/12). Bersamaan dengan itu, Senat Amerika Serikat (AS) pun meloloskan sanksi baru dank eras untuk Iran yang bakal mempengaruhi transaksi Bank Sentral Iran.
TEHERAN - Serangan para mahasiswa dan Milisi Basij ke gedung Kedubes dan kompleks diplomatik Inggris di wilayah Qolhak Garden, utara Teheran, Selasa
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan