Ramai-Ramai Coba Isolasi Iran
Minggu, 04 Desember 2011 – 11:21 WIB
Selain menjatuhkan sanksi pada sektor ekonomi dan finansial yang berdampak langsung pada Shipping Line dan perusahaan-perusahaan milik Garda Revolusi Iran Corps, UE juga membekukan seluruh aset Negeri Para Mullah itu di Eropa. Khususnya di 27 negara anggota UE. Di samping itu, UE mencekal para pebisnis dan politikus Iran. Mereka yang namanya masuk dalam daftar cekal tidak akan bisa memasuki negara-negara anggota UE.
Senat AS pun menyetujui sanksi ekonomi baru dan lebih keras atas Iran. Sebanyak 100 anggota parlemen AS secara bulat menyetujui sanksi itu. Berdasar keputusan tersebut, Bank Sentral Iran diasingkan dan juga diputus transaksinya dengan sistem finansial global. Sanksi itu digagas Senator Robert Menendez dari Partai Demokrat dan Senator Mark Kirk dari Republik.
Senat AS juga menyerukan pembekuan aset lembaga finansial yang berbisnis dengan Bank Sentral Iran. Sanksi atau larangan itu juga berlaku bagi bank sentral non-AS yang selama berbisnis minyak dengan Iran.
Dalam perkembangan lain, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague menyoroti peran Iran di Syria. Menurut dia, isu nuklir Iran dan kekerasan di Syria berhubungan erat. Dia yakin Iran memberikan banyak dukungan kepada rezim Presiden Bashar al-Assad yang telah mengakibatkan tewasnya 4.000 orang di Syria.
"Ada benang merah antara yang terjadi di Iran dan di Syria," tegasnya. Karena itu, UE pun menjatuhkan sanksi pada 12 individu dan 11 organisasi Iran terkait krisis Syria.
TEHERAN - Serangan para mahasiswa dan Milisi Basij ke gedung Kedubes dan kompleks diplomatik Inggris di wilayah Qolhak Garden, utara Teheran, Selasa
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer