Ramai-Ramai di Rumah Lukas Enembe, Penasihat Hukum Sebut Itu Kultur
jpnn.com, JAKARTA - Penasihat hukum Gubernur Papua Lukas Enembe, Aloysius Renwarin menyatakan masyarakat yang hadir di kediaman kliennya itu bukan untuk melawan hukum.
Dia menjelaskan keramaian itu merupakan bagian dari kultur dan budaya masyarakat.
"Berdoa di situ, panggil pastor, panggil pendeta berdoa di situ. Potong babi, bakar batu untuk berikan semangat pada orang yang sakit."
"Jadi, mereka kumpul di rumah Pak Lukas karena kultur dan budaya, tidak ada maksud lain melawan negara," ucap Aloysius dalam jumpa pers di Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Papua di Jakarta Selatan, Senin (26/9).
Dia menyebutkan hal itu dilakukan untuk memberikan semangat kepada Lukas Enembe yang sudah empat kali terkena stroke.
"Saya harap keamanan, sekarang kami dengar banyak pasukan dikirim dari Maluku. Brimob masuk di Kota Jayapura tadi pagi saya terima laporan sangat banyak," dia melanjutkan.
Senada dengan Aloysius, Stefanus Roy Rening yang juga penasihat hukum Lukas Enembe menjelaskan kondisi kesehatan Ketua DPD Partai Demokrat Papua itu.
Dia menyebutkan kondisi kesehatan Lukas Enembe makin menurun.
Penasihat hukum Gubernur Papua Lukas Enembe, Aloysius Renwarin menyebutkan keramaian di rumah kliennya bentuk dari kultur masyarakat Papua
- Anggota DPR Desak Persepi Usut Tuntas Survei Janggal Poltracking
- Ibas Demokrat Ajak Anak Muda Jangan Suka Flexing, Jadilah Kreatif dan Produktif
- Inilah Profil Teuku Riefky, Menteri Ekonomi Kreatif di Kabinet Prabowo
- Irwan Demokrat Sebut Pidato Presiden Prabowo Mengharukan
- Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran, AHY: Semoga Diberikan Kekuatan
- Agung-Markarius Siap Tata TPA di Pekanbaru, Olah Sampah Jadi Briket dan Energi Baru