Ramai Skandal Tes PCR, Saiful Minta Pemerintah Tegas, Jangan Lihat Aspek Bisnis Saja
![Ramai Skandal Tes PCR, Saiful Minta Pemerintah Tegas, Jangan Lihat Aspek Bisnis Saja](https://cloud.jpnn.com/photo/galeri/watermark/2020/10/08/IMG_20201007_185715.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) Saiful Anam menanggapi kejadian di sejumlah penyedia layanan tes pemeriksaan Covid-19 melakukan kesalahan fatal.
Misalnya, seorang perempuan menerima hasil tes PCR yang diduga palsu dari Bumame Farmasi.
Selain Bumame Farmasi, KALGen Innolab di Jakarta Barat juga pernah salah mengirimkan hasil pemeriksaan tes Covid-19 kepada pasiennya.
Oleh karena itu, Saiful mengatakan kesalahan-kesalaham yang dilakukan para penyedia jasa tes Covid-19 itu tidak bisa dianggap sepele.
"Saya kira harus diberikan sanksi yang tegas pada perusahaan yang menjalankan usaha tersebut karena kalau tidak maka akan menambah daftar buruk penanganan Covid-19," kata Saiful kepada JPNN.com, Minggu (6/2).
Saiful berharap Kementerian Kesehatan bisa tegas dan memberikan sanksi kepada perusahaan penyedia jasa tes Covid-19 tersebut.
Hal itu agar kesalahan-kesalahan tersebut tidak terulang kembali.
"Saya kira pemerintah harus tegas kepada penyelenggara dan penyedia jasa tes swab dan PCR ini. Jangan kemudian hanya melihat aspek bisnisnya saja," ujar Saiful.
Direktur PRPHKI Saiful Anam menanggapi kejadian di sejumlah penyedia layanan tes pemeriksaan Covid-19 melakukan kesalahan fatal.
- Perluas Jangkauan, Pemerintah Diminta Gencarkan Sosialisasi Cek Kesehatan Gratis
- Vonis Harvey Moeis Diperberat, Pakar Hukum Nilai Menyalahi Prinsip Hukum Pidana
- Aktivis 98 ITB Khalid Zabidi: Dasco, Pimpinan DPR yang Aspiratif dan Proaktif
- Ormas di Depok, Kontrol Sosial atau Kekuatan Dekstruktif?
- Kebijakan Terbaru Pemerintah untuk ASN Guru, Dosen & Tendik, Karier Moncer
- Wamenkum Harap Iwakum dengan Badan Hukumnya Kritis Terhadap Pemerintah