Ramai Skandal Tes PCR, Saiful Minta Pemerintah Tegas, Jangan Lihat Aspek Bisnis Saja
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) Saiful Anam menanggapi kejadian di sejumlah penyedia layanan tes pemeriksaan Covid-19 melakukan kesalahan fatal.
Misalnya, seorang perempuan menerima hasil tes PCR yang diduga palsu dari Bumame Farmasi.
Selain Bumame Farmasi, KALGen Innolab di Jakarta Barat juga pernah salah mengirimkan hasil pemeriksaan tes Covid-19 kepada pasiennya.
Oleh karena itu, Saiful mengatakan kesalahan-kesalaham yang dilakukan para penyedia jasa tes Covid-19 itu tidak bisa dianggap sepele.
"Saya kira harus diberikan sanksi yang tegas pada perusahaan yang menjalankan usaha tersebut karena kalau tidak maka akan menambah daftar buruk penanganan Covid-19," kata Saiful kepada JPNN.com, Minggu (6/2).
Saiful berharap Kementerian Kesehatan bisa tegas dan memberikan sanksi kepada perusahaan penyedia jasa tes Covid-19 tersebut.
Hal itu agar kesalahan-kesalahan tersebut tidak terulang kembali.
"Saya kira pemerintah harus tegas kepada penyelenggara dan penyedia jasa tes swab dan PCR ini. Jangan kemudian hanya melihat aspek bisnisnya saja," ujar Saiful.
Direktur PRPHKI Saiful Anam menanggapi kejadian di sejumlah penyedia layanan tes pemeriksaan Covid-19 melakukan kesalahan fatal.
- Pengembangan Bioethanol Harus dengan Harga Terjangkau Agar Banyak Peminat
- Sultan Mendukung Pemerintah untuk Membentuk Holding UMKM
- Pemerintah, PLN dan IPP Bersinergi Wujudkan Kemandirian Energi Nasional
- Komnas HAM Soroti Soal PSN di Papua, Minta Pemerintah Lakukan Hal ini
- Wamendagri Bima Sebut DPRD Bisa Dukung Target Pemerintah
- Kuasa Hukum Minta Majelis Hakim Bebaskan Ahmad Rustam Ritonga dari Segala Tuntutan