Ramalan BI soal Suku Bunga Acuan The Fed, Bakal Dahsyat!
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan pandangannya soal kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed.
Menurut Perry, Fed Funds Rate (FFR) bakal mencapai 4,75 persen dan terjadi pada Januari, Februari, atau paling tidak triwulan I tahun 2023.
"Jadi, ini kemungkinan puncak tertingginya," kata Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Oktober 2022 dengan Cakupan Triwulanan yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis
Saat ini suku bunga acuan AS berada dalam rentang tiga persen sampai 3,25 persen, setelah kenaikan yang cukup agresif beberapa kali pada tahun ini.
Di akhir 2022, Perry memproyeksikan suku bunga acuan Fed akan meningkat hingga 4,5 persen.
"Terdapat kemungkinan kenaikan FFR kembali pada bulan November dan Desember 2022," ungkap Perry.
Meski begitu, tingkat kenaikan suku bunga acuan Fed setiap bulannya makin lama akan rendah setelah beberapa kali menaikkan bunga acuan 75 basis poin (bps).
Perry menyebut ada kemungkinan kenaikan suku bunga AS sebesar 75 bps pada bulan depan.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan pandangannya soal kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed.
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Khofifah-Emil Punya Komitmen Konkret Menjadikan Jatim Episentrum Ekonomi Indonesia Timur
- Pemkot Kupang Dorong Kemudahan Investasi untuk Penyerapan Tenaga Kerja
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM