Ramalan Ekonom BCA soal Tingkat Inflasi 2022, Cukup Wow!
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengingatkan pemerintah soal langkah antisipasi pada gelombang inflasi.
Pasalnya, dia memperkirakan inflasi harga di tingkat konsumen akan mencapai sekitar lima persen secara tahunan sampai akhir 2022.
Menurutnya, pemangku kebijakan perlu terus menjaga distribusi bahan kebutuhan pokok masyarakat untuk mencegah inflasi terlalu tinggi.
“Kita mungkin juga perlu neraca ketersediaan barang kebutuhan pokok (bapok) terutama di setiap daerah sehingga daerah-daerah yang surplus bisa segera diidentifikasi, demikian juga daerah yang defisit,” kata Kepala Ekonom BCA David, di Jakarta, Senin (18/7).
David menyebut dengan neraca tersebut, daerah yang mengalami surplus bahan pokok bisa segera mendistribusikan komoditas kepada daerah yang mengalami defisit.
“Jadi, perlu ada pemantauan terus-menerus terhadap ketersediaan pasokan di berbagai daerah sehingga bisa saling koordinasi untuk memenuhi kebutuhan antar daerah,” ucapnya.
David juga mengingatkan ke depan produsen juga perlu akan kenaikan harga di tingkat produsen secara gradual kepada konsumen.
Pada kuartal I 2022 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga produsen (IHP) meningkat 9,06 persen year on year, sementara indeks harga konsumen baru meningkat atau mengalami inflasi 4,35 persen year on year pada Juni 2022.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengingatkan pemerintah soal langkah antisipasi pada gelombang inflasi.
- Rupiah Melemah Karena Penggeledahan di BI? Misbakhun Angkat Suara
- Pemerintah Sebar Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun untuk Natal dan Tahun Baru
- Sambut Natal & Tahun Baru, BI Menyediakan Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun
- PPN 12 Persen Berpotensi Picu Inflasi Serius
- Pasar Keuangan Global Makin Tak Pasti, Negara Berkembang Perlu Waspada
- Malam-malam, KPK Menggeledah Kantor BI, Ada Kasus Korupsi Apa?