Ramalan Menteri Keuangan soal Defisit APBN Tahun Depan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pandangannya soal prediksi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.
Sri Mulyani berpendapat defisit APBN tahun depan hanya akan mencapai 4,7 persen.
“Tahun depan defisit (APBN) 4,7 persen, tetapi dengan estimasi penerimaan negara sebelum ada commodity boom dan sebelum kita ada UU pajak. Kita berharap defisitnya bisa lebih rendah dari ada di dalam UU (APBN),” katanya dalam acara Kompas CEO Forum 2021 di Jakarta, Kamis (18/11).
Adapun UU APBN 2022 diketok defisit sebesar 4,85 persen atau Rp 868,02 triliun.
Menurut dia, sejumlah faktor mampu mendorong penurunan defisit APBN 2022, salah satunya implementasi Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).
"Faktor lainnya, terkait commodity boom yang dinilai akan mampu meningkatkan pendapatan negara tahun depan yang ditargetkan mencapai Rp 1.846,1 triliun," beber dia.
Commodity boom merupakan sebuah fenomena permintaan komoditas dalam sebuah negara yang mulai pulih sehingga mendorong kenaikan harga.
Sri Mulyani pun turut memperkirakan defisit anggaran tahun ini akan lebih rendah yaitu sekitar 5,2 persen sampai 5,4 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau sebesar Rp873,6 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pandangannya soal prediksi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.
- Sri Mulyani Laporkan Defisit APBN Februari, Jangan Kaget ya!
- IHSG Melaju di Zona Hijau, Pengaruh THR Cair 100 Persen?
- Bitcoin Terkoreksi USD 80 Ribu, Peluang atau Ancaman bagi Investor?
- Wamendagri Bima Tegaskan Pentingnya Sinkronisasi Program Kerja Pusat dan Daerah
- Tingkatkan Ekonomi Setelah Tsunami Selat Sunda, Istri Nelayan Produksi Aneka Olahan Laut
- Sandiaga Uno: SI IKLAS jadi Awal Kebangkitan Ekonomi