Ramalan soal Harga Emas Mulai Terlihat, Cermati Data Ini Baik-Baik

jpnn.com, JAKARTA - Harga emas naik tajam pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB).
Kenaikan harga emas itu memperpanjang keuntungan untuk hari ketiga beruntun karena didorong oleh imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih lemah.
Di sisi lain, investor mulai khawatir soal resesi ekonomi global.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, melonjak USD 19,9 atau 1,09 persen menjadi ditutup pada USD 1.846,10 per ounce.
Emas mencapai puncak sesi di USD 1.856,60 yang tertinggi untuk emas Comex sejak 17 Juni, menandai tertinggi dalam 6,5 bulan.
Emas berjangka terdongkrak USD 0,20 atau 0,01 persen menjadi USD 1.826,20 pada Jumat (30/12/2022), setelah terangkat USD 10,20 atau 0,56 persen menjadi USD 1.826,00 pada Kamis (29/12/2022).
Bursa Comex ditutup pada Senin (2/1/2023) untuk hari libur Tahun Baru.
Emas menguat setelah Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan tiga pusat pertumbuhan utama dunia, yakni Amerika Serikat, Eropa, dan China mengalami aktivitas yang lebih lemah pada 2023.
Pelemahan ekonomi tiga benua meningkatkan pertaruhan untuk perlambatan ekonomi global.
Data harga emas hari ini dinilai cukup baik seperti ramalan beberapa waktu lalu. Simak selengkapnya!
- Harga Emas Antam Melonjak Lagi, Jadi Sebegini Per Gram
- Harga Emas Hari Ini Naik Lagi, jadi Sebegini
- Prospek Ekonomi Indonesia Masih Dinilai Baik, Ini Indikatornya
- Akademisi Ajak Masyarakat Cermat Ajakan Boikot Beragendakan Persaingan Bisnis
- Harga Emas Antam Terus Mengalami Kenaikan, Berikut Daftarnya
- Harga Emas Antam Hari Ini 19 Maret 2025 Naik Lagi, Melonjak