Rambut Putih Belgia

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Rambut Putih Belgia
Fan Maroko bersukacita di Al Thumama Stadium, Doha seusai timnya menaklukkan Belgia di Piala Dunia 2022. Foto: Twitter FIFA World Cup

Perselisihan ini bisa membuat Belgia kehilangan fokus dan terlempar dari persaingan.

Di arena Qatar ini Belgia termasuk tim yang terlibat dalam aktivitas politik memrotes pelanggaran HAM (hak asasi manusia) dan pelarangan LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender) selama penyelenggaraan Piala Dunia.

Hal ini dianggap mengurangi konsentrasi pemain. Seperti Jerman, akhirnya Belgia dianggap lebih sibuk berpolitik ketimbang bermain bola.

Pemain-pemain Belgia sebenarnya tidak tua-tua amat.

Akan tetapi mereka sudah kehilangan ‘’usia emas’’ seperti pada Piala Dunia 2018 yang lalu.

Ketika itu Belgia dianggap sebagai kuda hitam yang bisa menjadi juara, karena diperkuat oleh generasi emas yang sedang berada pada puncak karier.

Sekarang momentum itu dianggap hilang. Memang kebanyakan mereka sudah berusia awal 30-an, termasuk De Bruyne.

Akan tetapi, usia itu tidak bisa dianggap sebagai angka uzur karena masih banyak pemain yang jauh lebih senior tetapi masih berkualitas.

Menurut Jokowi, rambut putih dan wajah berkerut adalah tanda seseorang memikirkan negara, dan karena itu pantas dipilih menjadi presiden pada Pilpres 2024.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News