Ramdan Alami Gejala Rejeksi Akut

Dr Poerwadi: Bantu Kami dengan Doa

Ramdan Alami Gejala Rejeksi Akut
Ramdan Alami Gejala Rejeksi Akut
Tanda-tanda infeksi pun sampai Sabtu malam lalu tidak terlihat. Padahal, selama sepekan terakhir, anak bungsu Bambang Sutondo Winarno dan Sulistyowati tersebut harus menjalani tiga operasi besar.  Yang pertama, Sabtu (24/4), operasi cangkok liver selama hampir 13 jam. Kedua, Rabu (28/4), operasi untuk menghentikan perdarahan di otak kanan depannya, yang berlangsung tiga jam. Ketiga, Kamis (29/4), operasi otak lagi untuk menutup perdarahan di otak samping kiri.

"Tadi malam, dia masih lincah dan bersemangat membuka serta memencet tombol-tombol di buku ceritanya," kata beberapa dokter dan perawat yang berjaga di ICU Sabtu malam lalu (1/5). Karena itu, semua orang, terutama anggota tim cangkok liver yang menanganinya, panik ketika mendapati hasil laboratorium Ramdan kemarin pagi (2/5) berubah drastis. Sejumlah indikator yang mengarah pada munculnya penolakan tubuh bocah itu terhadap liver barunya (rejeksi) mulai terlihat.

Ada dua macam rejeksi pada organ baru, yakni kronis dan akut. Rejeksi kronis muncul perlahan-lahan tiga bulan setelah transplantasi. Untuk rejeksi akut, gejalanya muncul mendadak dan prosesnya sangat cepat. Rejeksi akut terjadi pada dua hari pascatransplantasi hingga tiga bulan.

Angka SGOT dan SGPT-nya pun melambung tinggi. Artinya, fungsi liver barunya mulai terganggu. Angka bilirubinnya juga ikut naik sehingga kulit Ramdan yang sudah berwarna kecokelatan berubah menjadi agak kuning. Begitu pula bola matanya, yang sehari sebelumnya sudah sebening bocah yang sehat.

SURABAYA - Jika mengacu pada teori, seorang pasien transplantasi organ belum bisa dikatakan berhasil melalui masa kritisnya sebelum bisa melalui

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News